Logo Bloomberg Technoz

Putaran pendanaan itu masih berlangsung, di mana OpenAI baru-baru ini mengamankan $8,3 miliar dari sindikat investor.

Perwakilan Dragoneer dan Thrive tidak menanggapi permintaan komentar, sementara juru bicara OpenAI dan SoftBank menolak berkomentar. Ketiga perusahaan tersebut merupakan investor eksisting di OpenAI.

Penjualan saham sekunder, yang pertama kali dilaporkan Bloomberg, memberi kesempatan bagi karyawan OpenAI untuk mencairkan kekayaan mereka di tengah perebutan talenta yang sengit di industri kecerdasan buatan.

Perusahaan seperti Meta Platforms Inc. menawarkan gaji besar untuk merekrut pakar AI dari OpenAI maupun startup lain. Tahun ini, sejumlah karyawan OpenAI hengkang ke Meta, termasuk Shengjia Zhao, salah satu pencipta ChatGPT.

Bagi startup, memberi ruang karyawan menjual saham menjadi instrumen penting untuk mempertahankan talenta tanpa harus melantai di bursa atau diakuisisi.

Dalam beberapa kasus, investor awal juga menggunakan skema ini untuk melepas sebagian kepemilikannya, meski dalam putaran kali ini investor OpenAI tidak bisa ikut serta, kata sumber.

Karyawan saat ini maupun mantan karyawan yang telah bekerja minimal dua tahun berhak berpartisipasi.

Dengan keterlibatan di penjualan saham sekunder, ditambah komitmen sebelumnya, SoftBank makin memperkuat taruhannya pada kesuksesan OpenAI.

Selain itu, konglomerat Jepang pimpinan Masayoshi Son itu baru saja menyelesaikan pembelian saham karyawan OpenAI senilai $1 miliar dengan valuasi $300 miliar, menurut sumber.

Negosiasi transaksi itu dimulai sebelum pembicaraan valuasi sekunder $500 miliar berlangsung.

Valuasi $500 miliar akan menjadikan OpenAI startup paling bernilai di dunia, melampaui SpaceX milik Elon Musk. Perusahaan memperkirakan pendapatan tahun ini akan melonjak tiga kali lipat menjadi $12,7 miliar, naik dari $3,7 miliar pada 2024, menurut laporan Bloomberg.

Pembahasan penjualan saham sekunder ini juga bertepatan dengan peluncuran model GPT-5 yang sangat dinanti.

Pekan ini, CEO OpenAI Sam Altman bertemu dengan sejumlah wartawan dan memaparkan visinya bagi perusahaan, termasuk rencana untuk menggelontorkan triliunan dolar bagi infrastruktur guna menjalankan layanan AI dalam “waktu yang tidak terlalu lama.”

“Banyak ekonom pasti akan mengeluh, ‘Ini gila, sembrono,’ dan lain-lain,” kata Altman. “Dan kami hanya akan bilang, ‘Biarkan kami melakukan apa yang kami lakukan.’”

(bbn)

No more pages