Bloomberg News

Bloomberg, Harga minyak melanjutkan penurunan mingguan terbesar sejak akhir Juni, seiring rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska pada Jumat (15/7) mendatang. Pertemuan ini memunculkan harapan berakhirnya perang di Ukraina sekaligus potensi peningkatan pasokan minyak.

Harga minyak Brent diperdagangkan mendekati US$66 per barel setelah anjlok 4,4% pekan lalu, sementara West Texas Intermediate (WTI) berada di bawah US$64 per barel. Dalam pengumuman soal pertemuan puncak tersebut, Trump tidak menyebutkan sanksi tambahan terhadap Rusia maupun tarif baru untuk pembeli energinya, meski sebelumnya menetapkan batas waktu 8 Agustus bagi Kremlin untuk menyetujui gencatan senjata.

Sejak awal tahun, harga minyak telah turun lebih dari 10% karena OPEC+ meningkatkan produksi lebih cepat dari rencana awal, mengakhiri pembatasan yang diberlakukan pada 2023. Sementara itu, permintaan berpotensi tertekan akibat perlambatan pertumbuhan ekonomi. Kesepakatan damai dengan Ukraina dapat memicu pencabutan sanksi terhadap pasokan energi Rusia, yang dikhawatirkan akan memperburuk surplus pasokan yang diproyeksikan terjadi akhir tahun ini.

Harga terkini:

• Brent untuk pengiriman Oktober turun 0,3% menjadi USD 66,39 per barel pada pukul 06.49 waktu Singapura.
• WTI untuk pengiriman September melemah 0,4% menjadi USD 63,61 per barel.