Logo Bloomberg Technoz

Gibran sebelumnya memberikan klarifikasi dalam wawancara khusus dengan Bloomberg jika dirinya sempat memoles laporan kinerja perusahaan pada 2021 dalam upaya menarik pendanaan dari investor besar.

Gibran mengakui keputusan tersebut diambil di tengah tekanan yang makin besar untuk mempertahankan pertumbuhan bisnis. Pada 2021, eFishery melaporkan pendapatan sebesar Rp1,6 triliun dengan laba sebelum pajak sebesar Rp142 miliar kepada para investor.

Namun data faktual sejatinya pendapatan eFishery justru turun sebesar 40% menjadi Rp958 miliar dan mengalami kerugian sebelum pajak sebesar Rp164 miliar. Dia mengaku awalnya memulai manipulasi data keuangan sebagai langkah bertahan hidup saat perusahaan hampir kehabisan dana.

Gibran lantas menciptakan dua versi laporan keuangan — satu untuk internal perusahaan dan satu lagi untuk investor. “Saya pikir saya hanya melakukannya untuk bertahan hidup.” 

Namun seiring bertambahnya suntikan dana dari investor ternama seperti SoftBank, Temasek, dan Sequoia, beban untuk mempertahankan citra pertumbuhan yang positif makin meningkat.

Meskipun perusahaan menerima sorotan positif dari berbagai investor, sejumlah pihak di dalam eFishery telah menyadari kenyataan yang berbeda.

Menurut pengakuan Gibran dan beberapa mantan karyawannya, sebagian besar staf hanya memiliki akses terhadap laporan keuangan internal dan tak mengetahui bahwa laporan yang diberikan kepada pihak eksternal sangat berbeda.

Babak Baru Kasus Dugaan Markup Pendapatan eFishery Gibran (Bloomberg Technoz/Asfahan)

(far/wep)

No more pages