Untuk mempercepat penyaluran, akad dilakukan secara serentak oleh 1.000 MBR di 75 kantor cabang BRI yang tersebar di seluruh Indonesia, bersama notaris dan developer perumahan bersubsidi mitra BRI.

Per Juni 2025, BRI telah menyalurkan KPRS kepada lebih dari 101 ribu penerima manfaat dengan total outstanding mencapai Rp13,79 triliun, di mana sekitar 97% di antaranya berasal dari skema FLPP.

“Artinya kita menyalurkan dengan tata kelola yang baik, tercermin dari rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan) yang berada di level rendah, yakni 1,1%. Jadi, tetap aman,” tambah Hery.

Menteri PKP Maruarar Sirait mengapresiasi dukungan BRI terhadap sektor perumahan yang dinilainya memiliki dampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

“Di soal perumahan akan menggerakkan banyak sekali industri. Dari segi itu akan ada developer, kontraktor, kemudian juga dari demand-nya akan ada. Saya minta ini dukungan penuh dari BRI supaya kita bisa membuat sejarah bagi Indonesia yang lebih baik, lebih berkeadilan,” kata Maruarar.

Program FLPP merupakan skema pembiayaan rumah dengan dana murah yang ditujukan untuk MBR. Dengan suku bunga tetap maksimal 5% dan tenor hingga 20 tahun, program ini diharapkan mampu menjawab tantangan backlog kepemilikan rumah nasional yang tercatat mencapai 9,9 juta unit menurut data Susenas 2023, dengan 83,4% berasal dari kelompok MBR dan rumah tangga miskin.

(tim)