Logo Bloomberg Technoz

OECD Sebut Kebijakan Moneter Masih Harus Ketat

Ruisa Khoiriyah
07 June 2023 16:03

Ilustrasi Pemandangan di Sekitar Menara Eiffel, Paris (Sumber: Benjamin Girette/Bloomberg)
Ilustrasi Pemandangan di Sekitar Menara Eiffel, Paris (Sumber: Benjamin Girette/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Setelah Bank Dunia merilis proyeksi terbaru pertumbuhan ekonomi global, termasuk Indonesia. Hari ini, Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) juga merilis proyeksi terbaru pertumbuhan ekonomi global.

Dalam pertemuan di Paris, Perancis yang digelar hari ini (7/6/2023), OECD memperkirakan perekonomian dunia belum akan mampu bangkit tumbuh seperti level pra-pandemi pada 2023 dan 2024. 

Organisasi internasional yang berpusat di Paris itu, memperkirakan pertumbuhan ekonomi global tahun ini akan sebesar 2,7% dan berlanjut tumbuh 2,9% pada 2024 nanti. Bila proyeksi itu menjadi kenyataan, maka itu menjadi level pertumbuhan di bawah era sebelum pandemi yang rata-rata mencapai 3,4%.

Proyeksi terbaru OECD yang dirilis hari ini sedikit lebih optimistis dibandingkan proyeksi sebelumnya yang dilaporkan pada Maret 2023. Pertumbuhan ekonomi global semula diperkirakan tumbuh 2,6%. Sedangkan untuk 2024, proyeksi OECD tidak ada perubahan yakni sebesar 2,9%.

Amerika Serikat, Zona Euro dan China akan menyaksikan kelesuan pemulihan ekonomi yang sama, sementara inflasi masih akan lebih kuat dibanding periode sebelum 2019.