“Bendera itu juga memiliki pemaknaan lain kalau anda menjadi penduduk Wano Kuni. Sebab, kru mugiwara [Luffy, karakter utama One Piece] berhasil melepas penduduk Wano dari penjajahan bajak laut binatang buas yang dinahkodai Kaido,”
“Oleh karena itu, bendera milik kru bajak laut mugiwara ini bisa diartikan sebagai harapan dan keyakinan untuk melawan diktator seperti Kaido [musuh dalam Arc Wano Kuni],” tutupnya.
Muhammad Fadlillah (27) juga mengatakan pengartian soal bendera Jolly Roger di One Piece mengartikan kebebasan para bajak laut atas tindak diskriminasi, penindasan, dan kontrol sewenang-wenangan yang dilakukan oleh Pemerintah Dunia. “Bendera Jolly Roger mengartikan sebuah kebebasan,”.
Bendera Jolly Roger mengartikan lambang kebebasan bajak laut atas diskriminasi, penindasan, dan kontrol sewenang-wenang yang dilakukan Pemerintah Dunia.
Nilai simbolis Jolly Roger salah satunya tergambar kuat dalam Thriller Bark Arc, ketika karakter tengkorak hidup bernama Brook menceritakan masa lalunya bersama kru Rumbar Pirates. Meski seluruh kru telah gugur, Brook masih memegang teguh bendera mereka sebagai bentuk penghormatan dan janji kepada seekor paus bernama Laboon. Bendera tersebut menjadi satu-satunya peninggalan kehormatan kru yang tak lagi ada.
Namun, makna simbol dan bendera dalam One Piece mencapai puncak emosional dan politis dalam Enies Lobby Arc. Di tengah upaya penyelamatan Nico Robin, kapten kru Topi Jerami, Monkey D. Luffy, memerintahkan anggotanya, Sogeking (Usopp), untuk membakar bendera Pemerintah Dunia yang berkibar megah di markas tersebut.
Tindakan ini bukan sekadar teatrikal. Membakar bendera Pemerintah Dunia dalam semesta One Piece berarti menyatakan perang terhadap otoritas tertinggi dunia. Luffy melakukannya demi menunjukkan bahwa ia dan krunya siap menentang dunia demi menyelamatkan salah satu anggota mereka.
Kontrasnya pun jelas: saat Pemerintah Dunia mewakili kekuasaan, kontrol, dan kepalsuan hukum, Jolly Roger kru Topi Jerami melambangkan kebebasan, loyalitas, dan perlawanan terhadap ketidakadilan.
Simbol bendera, baik Jolly Roger maupun milik institusi dunia fiksi tersebut, menjadi alat komunikasi paling gamblang untuk menyampaikan posisi, keyakinan, hingga perlawanan ideologis. Di tangan Eiichiro Oda, sang kreator, selembar kain itu berubah menjadi representasi paling kuat dari semangat dan identitas.
Tak perlu dilebih-lebihkan
Pengamat Politik Yusak Farchan menilai, pengibaran bendera One Piece -- manga asal Jepang, jelang Hari Ulang Tahun Kemerdekaan atau HUT RI ke-80 menjadi simbol kritik terhadap pemerintah. Namun, dia ragu jika gerakan tersebut merupakan upaya memecah belah persatuan dan kesatuan nasional.
"Esensi pemasangan bendera One Piece saya kira sebatas kritik saja. Bisa saja kritik terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah," ujar dia kepada Bloomberg Technoz, Ahad (03/08/2025).
Menurut dia, pengibaran bendera berlambang bajak laut tersebut hanya sebuah bentuk ekspresi dan kreativitas publik. Dia pun menilai, pemerintah tak perlu melakukan tindakan represif berlebihan karena penyampaian ekspresi pada negara demokratis adalah hal yang lumrah.
Namun, kata dia, pemerintah memang harus bertindak tegas dan serius jika ada bukti bahwa gerakan tersebut bergulir secara sistematis dan menyasar persatuan negara.
"Nah kalau memang benar laporan intelijen bahwa pemasangan bendera One Piece adalah upaya provokasi sistematis yang bertujuan menganggu keutuhan NKRI, ya negara wajib bertindak," ujar Yusak.
(fik/spt)
