Logo Bloomberg Technoz

Bunga The Fed Mungkin Turun September, Rupiah Bisa Diuntungkan

Tim Riset Bloomberg Technoz
04 August 2025 07:40

Karyawan menghitung uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan menghitung uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah berpeluang menguat meski mungkin akan mengalami volatilitas yang cukup tajam pada perdagangan di awal pekan ini, ketika sentimen di pasar global penuh dengan perkembangan penting terutama terkait arah suku bunga global.

Data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang diumumkan pada Jumat pekan lalu memberi suntikan optimisme besar pada ekspektasi penurunan suku bunga acuan bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed). Itu terlihat dari pergerakan tingkat imbal hasil alias yield US Treasury, surat utang AS. 

Pagi ini, Senin (4/8/2025), yield UST di semua tenor turun tajam bahkan UST-2Y yang sensitif dengan kebijakan suku bunga acuan, turun hingga 28 basis poin di level 3,677%, seperti ditunjukkan oleh data Bloomberg.


Pada saat yang sama, indeks dolar AS alias DXY, pagi ini terpantau melanjutkan pelemahan di kisaran 98,27, setelah pekan lalu ditutup melemah 0,83%.

Lanskap ini seharusnya memberikan peluang bagi rupiah untuk kembali menguat setelah membukukan kinerja pelemahan hingga 1,09% di level Rp16.493/US$ pada pekan lalu, kinerja mingguan terburuk sejak pekan yang berakhir pada 11 April silam akibat lonjakan keperkasaan DXY.