Penurunan HPP ini tampak tidak sebanding dengan koreksi penjualan bersih yang mencapai lebih dari Rp800 miliar, sehingga menyebabkan margin laba bruto tergerus. Secara nominal, penurunan HPP hanya sekitar Rp129 miliar atau setara dengan 1,4% YoY, sedangkan penjualan bersih turun lebih dalam, yakni Rp839 miliar atau 4,4% YoY.
Akibat turunnya penjualan dan tingginya beban pokok penjualan, laba bruto turun 7,5% menjadi Rp8,75 triliun. Laba usaha juga tertekan 9,1% menjadi Rp2,89 triliun, sementara beban keuangan meningkat signifikan dari Rp33,7 miliar menjadi Rp77,47 miliar.
Alhasil, laba sebelum pajak turun ke Rp2,83 triliun dan laba setelah pajak ikut menyusut menjadi Rp2,16 triliun.
Sementara itu per Juni 2025 UNVR mencatatkan total aset sebesar Rp18,52 triliun, meningkat dibandingkan posisi akhir Desember 2024 yang tercatat sebesar Rp16,04 triliun.
Kenaikan juga terjadi pada sisi liabilitas, yang naik menjadi Rp15,95 triliun dari sebelumnya Rp13,89 triliun. Sementara itu, ekuitas perusahaan turut bertumbuh menjadi Rp2,57 triliun pada semester I-2025, dari Rp2,14 triliun pada akhir tahun lalu.
(dhf)





























