Wakil Komisaris Utama Pertamina, Todotua Pasaribu, juga menekankan pentingnya pemahaman menyeluruh terhadap kondisi lapangan.
“Kami datang bukan hanya melihat fasilitas saja, tetapi juga ingin berdiskusi dan mendalami isu-isu strategis seperti reliability kilang hingga aspek manajemen risiko dan investasi," ungkapnya.
Ia turut menyoroti pentingnya hilirisasi produk gas alam dan CO₂ dari kilang sebagai langkah strategis jangka panjang.
“Kami senang melihat perkembangan di sini. Ke depannya, kita berharap berbagai utilitas di Badak LNG bisa dikembangkan menjadi produk industri turunan yang bernilai tambah sehingga dapat memberikan tambahan pendapatan, baik bagi Pertamina dan juga negara,” tambahnya.
Lebih lanjut, Todotua juga menyinggung kesiapan Badak LNG menghadapi tambahan pasokan gas pada 2028.
“Semoga prosesnya bisa berjalan lancar dan bisa menjadi titik tumbuh baru bagi Badak LNG,” jelasnya.
Komisaris Independen PT Pertamina (Persero), Condro Kirono, turut memberikan apresiasi atas kinerja Badak LNG.
“Saya bangga melihat capaian Badak LNG. Semoga Badak LNG bisa berperan aktif dalam menyukseskan program pemerintah, termasuk memenuhi target swasembada energi,” ungkapnya.
Kunjungan ini menjadi bentuk dukungan Dewan Komisaris terhadap kelangsungan bisnis dan kesiapan Badak LNG dalam menghadapi tantangan industri ke depan, sekaligus momentum strategis untuk memperkuat kolaborasi di tubuh Subholding Upstream Pertamina.
(tim)



























