"Tapi, pekerjaan rumah yang pertama apa sih? Yaitu kepastian hukum, rule of law. Nah itu yang kita coba perbaiki," tutur Rosan.
Andil Danantara
Selain itu, Rosan, yang juga CEO BPI Danantara, mengatakan jika pemerintah juga akan tetap memberikan daya tarik tersendiri dengan adanya lembaga pengelola dana investasi pemerintah (Sovereign Wealth Fund).
"Karena begitu investor masuk, mau masuk, kita juga sampaikan ke mereka. Kita, danantara kita bisa ikut masuk bersama-sama dengan mereka, dan kita juga chip-in pendanaan juga," tutur dia.
"Ini akan membuat mereka percaya kalau pemerintah saja ikut masukkan dananya, mereka meyakini pasti dari segi prosesnya akan menjadi lebih baik dan cepat."
BKPM sebelumnya melaporkan realisasi investasi yang berasal dari penanaman modal asing (PMA) sepanjang kuartal II tahun ini mencapai Rp202,3 triliun, menurun sekitar 6,9% jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang masih Rp217,3 triliun.
Secara total, realisasi panjang kuartal II-2025 mencapai Rp477,7 triliun, atau naik 11,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya dan naik 2,69% secara kuartalan, yang dikontribusikan oleh penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp275,5 triliun.
Dari sisi provinsi, Jawa Barat memegang porsi terbanyak yakni sebesar Rp72,5 triliun atua setara 15,2%, diikuti DKI Jakarta yang sebesar Rp71,1 triliun (14,9%), serta Jawa Timur yang berada diposisi ketiga dengan nilai sebesar Rp38,6 triliun (8,1%).
(lav)
