Logo Bloomberg Technoz

Alicloud, yang dikenal secara umum, kini menjadi bisnis senilai US$16 miliar. Tidak hanya mendukung upaya e-commerce dan logistik global Alibaba, tetapi juga menjadi cikal bakal model Qwen — yang dianggap setara dengan DeepSeek dan pesaing AS seperti GPT dan Gemini. Alibaba telah all-in dalam AI, bergabung dalam perlombaan untuk membangun kecerdasan buatan yang mirip manusia.

Perusahaan-perusahaan AS dan China sedang menginvestasikan miliaran dolar Amerika untuk mengembangkan teknologi yang berpotensi memacu pertumbuhan ekonomi dan — dalam jangka panjang — mengubah keseimbangan kekuatan geopolitik. Presiden AS Donald Trump menandatangani perintah eksekutif sebagai seruan untuk memastikan perusahaan-perusahaan seperti OpenAI dan Google membantu menjaga keunggulan Amerika Serikat di era pasca-ChatGPT. 

Wang enggan membahas konflik yang lebih luas. Namun, ia memiliki kalimat kritis untuk cara perusahaan seperti OpenAI dan Meta Platforms Inc. menghabiskan uang guna mengatasi masalah — termasuk dengan merekrut insinyur berbakat dengan gaji setara bintang olahraga.

“Apa yang terjadi di Silicon Valley bukanlah formula yang menang,” katanya. “Ini sebenarnya tentang inovasi. Jadi, pada tahap awal inovasi, saya tidak berpikir talenta adalah masalah karena yang Anda butuhkan hanyalah orang yang tepat, bukan orang yang mahal.”

Menengok hampir dua dekade ke belakang, Wang mengakui ia tidak pernah memprediksi revolusi AI saat ini akan datang secepat ini. Yang ia bayangkan hanyalah komputasi menjadi sepenting listrik atau minyak. Hal itu seharusnya tetap berlaku setidaknya selama puluhan tahun.

Adapun China, keyakinan Wang yang kuat adalah negara itu akan tetap menjadi pusat inovasi, sebagian karena China merupakan salah satu laboratorium teknologi terbesar di dunia.

“Ini adalah tempat uji coba untuk teknologi baru,” katanya. “Orang-orang sangat tertarik pada teknologi. Mereka melakukan banyak hal yang berbeda.”

(bbn)

No more pages