Logo Bloomberg Technoz

Bursa Asia Bersiap Dibuka Melemah di Tengah Dialog Tarif AS-China

News
29 July 2025 06:20

Bursa Asia. (Dok: Bloomberg)
Bursa Asia. (Dok: Bloomberg)

Jason Scott - Bloomberg News

Bloomberg, Bursa saham Asia diperkirakan dibuka melemah pada Selasa (29/7) setelah sesi perdagangan yang stagnan di Wall Street. Sementara dolar AS mencatatkan penguatan terbesar sejak Mei.

Indeks utama di Tokyo, Hong Kong, dan Sydney diprediksi mengalami penurunan seiring meredanya euforia atas kesepakatan tarif antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Uni Eropa (UE). Meskipun demikian, harapan pasar masih didorong oleh kemungkinan perpanjangan gencatan dagang antara AS dan China. Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah AS (Treasury) sedikit melemah.


Memasuki minggu yang diprediksi menjadi penentu arah pasar untuk sisa tahun ini, indeks dolar AS melonjak hampir 1%. Euro tercatat turun paling tajam dalam lebih dari dua bulan, seiring pernyataan para pemimpin Eropa yang membela kesepakatan perdagangan dengan AS. Indeks S&P 500 sempat menembus level 6.400 namun akhirnya ditutup mendatar. Harga minyak naik setelah Trump menyatakan akan mempercepat tenggat waktu bagi Rusia untuk menyepakati gencatan senjata dengan Ukraina.

Menjelang tenggat waktu tarif AS pada 1 Agustus, para pelaku pasar akan mencermati sejumlah data penting, mulai dari angka ketenagakerjaan, inflasi, hingga aktivitas ekonomi. Sorotan utama minggu ini adalah pertemuan bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) pada Rabu, yang diperkirakan tidak akan mengubah suku bunga acuannya. Selain itu, laporan keuangan dari empat perusahaan teknologi raksasa dengan total kapitalisasi pasar mencapai USD 11,3 triliun juga akan dirilis.