Menurutnya, setiap kapal sudah seharusnya mengetahui dan menjalankan prosedur ketat yang wajib dalam rangka pencegahan kecelakaan. Di mana, setiap kapal yang akan beroperasi dan belayar harus sangat intens dan ketat dicek kelayakan dan kesiapannya.
"Di situ kenapa (perlu) ada regulasi ketat. Kenapa? Agar seluruh hal yang seharusnya dilakukan akan dapat terus berjalan secara konsisten. Prosedur adalah prosedur. Dan tidak boleh hanya dilihat sebagai sekedar melaksanakan prosedur," jelasnya.
Ia menekankan, setiap kecelakaan moda transportasi laut sudah seharusnya menjadi perhatian serius dan tidak dianggap sebagai nasib atau kebetulan belaka.
"Korban jiwa yang jatuh akibat kecelakaan kapal-kapal kecil di seluruh Indonesia tidak boleh dilihat dan hanya dibicarakan begitu saja," tegasnya.
Ia menyebut jika masalah teknis sudah teridentifikasi dengan baik dan detail dalam satu kasus kecelakaan moda transportasi laut, maka pemerintah harus bisa melakukan perbaikan secara bertahap dan terukur.
Diketahui 580 orang menjadi korban dalam kebakaran KM Barcelona. Dari jumlah tersebut sebanyak 575 orang berhasil dievakuasi dan 3 orang meninggal dunia serta 2 lainnya masih dalam tahap pencarian.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut Muhammad Masyhud mengatakan kejadian tersebut terjadi pada hari Minggu (20/7/2025) sekitar pukul 14.00 WITA.
"Telah diterima informasi mengenai insiden kebakaran yang menimpa Kapal Motor Barcelona 5 pada posisi koordinat 01°48.510'N / 125°00.701'E atau di timur Pulau Talise. Kapal ini sedang dalam pelayaran dari Lirung menuju Manado," kata Heru dalam keterangannya, dikutip Senin (21/7/2025).
Masyhud menyebut, upaya penanganan telah dilakukan oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Manado. Mereka telah melakukan koordinasi dengan KSOP Kelas I Bitung, Basarnas Kota Manado, Pangkalan PLP Bitung, Bakamla Bitung, Kantor Kesehatan Pelabuhan Manado dan PT. Surya Pacific Indonesia sebagai pemilik kapal.
"Upaya evakuasi telah dilakukan dengan didirikan Posko Penanganan guna memantau dan mengoordinasikan proses evakuasi serta penanganan lebih lanjut," tambahnya.
Beberapa unsur SAR dan keselamatan pelayaran telah dikerahkan ke lokasi kejadian, antara lain KN Bima Sena (Basarnas), KN 331 (PLP Bitung), KN Gajah Laut (Bakamla), KM Barcelona 3 dan KM Venetian (PT. SPI) dan KM Chantika 9F (PT. Pelayaran Darma Indah).
(ell)
































