Logo Bloomberg Technoz

Namun, rupiah masih lebih baik dibanding won yang melemah 0,18% pagi ini, disusul yen turun nilainya 0,12%, dolar Singapura juga melemah 0,05% dan yuan renminbi juga melemah 0,03% bersama yuan offshore dengan besaran sama.

Indeks dolar AS masih stagnan di kisaran 97,92, sedikit lebih kuat setelah kemarin ditutup melemah tajam 0,64%.

Pergerakan terbatas rupiah berlangsung ketika reli indeks saham berlanjut dengan IHSG kini melesat 0,71% di level 7.449.

Adapun di pasar surat utang RI, pergerakan harga SUN juga cenderung naik, melanjutkan tren bullish tiga hari perdagangan terakhir.

Seperti ditunjukkan oleh OTC Bloomberg, 1Y turun 1,7 bps bersama tenor 2Y dan 5Y yang masing-masing turun imbal hasilnya 0,3 bps dan 0,2 bps.

Sedang tenor acuan 10Y turun 0,2 bps kini di 6,520%. Tenor panjang 20Y masih naik yield-nya, tipis 0,5 bps kini di 6,955%.

Akhir tahun menguat

Rupiah diperkirakan akan melanjutkan pelemahan dalam bulan-bulan ke depan, sebelum akhirnya menguat lagi ke level sekitar Rp16.000/US$, seperti terakhir kali terlihat pada Desember tahun lalu.

Prediksi itu dikeluarkan oleh Rohit Garg, Head of Foreign Exchange and Rates Strategy Asia-tak termasuk Jepang di Citigroup Inc.

Garg juga merupakan top forecaster alias 'peramal paling jitu' khusus rupiah, menurut catatan Bloomberg. Peringkat itu dihimpun berdasarkan margin kesalahan, waktu dan akurasi arah.

Melansir Bloomberg News, Selasa (22/7/2025), Garg memperkirakan, mata uang emerging market terutama kelompok valuta dengan imbal hasil tinggi, kemungkinan akan cenderung melemah karena berbagai alasan pada Agustus nanti.

Namun, pada akhir tahun ini, ahli strategi ini memperkirakan rupiah berpeluang mencetak reli hampir 2% terhadap dolar AS.

"Rekomendasi kami saat ini adalah tetap netral, lihat apa yang akan terjadi pada 1 Agustus dan bagaimana perkembangan bulan ini," kata Garg, merujuk pada batas waktu penerapan tarif AS.

"Namun, kami memperkirakan nilai tukar USD/IDR akan sedikit lebih rendah [yang berarti penguatan rupiah] mendekati Rp16.000/US$ daripada lebih tinggi," kata Garg.

(rui)

No more pages