Adapun, lifting migas itu berasal dari realisasi lifting minyak sebesar 578 ribu barel per hari (mbopd), sekitar 95,5% dari target yang dipatok dalam APBN sebesar 605 mbopd.
Sementara itu, salur gas sampai periode yang berakhir Juni 2025 mencapai 5.483 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd). Realisasi salur gas itu telah mencapai 97,4% dari target yang tertuang dalam APBN 2025 sebesar 5.628 MMscfd.
Di sisi lain, Djoksis optimis capaian lifting migas bakal sesuai dengan target yang tertuang dalam APBN 2025, selepas sejumlah proyek unggulan onstream paruh pertama tahun ini.
Menurut dia, lembagannya tengah mengawal sejumlah blok migas potensial lainnya untuk onstream tepat waktu pada semester II-2025.
“Terutama dari Forel dan Terubuk yang diresmikan bapak presiden dan kenaikan lifting dari Banyu Urip juga, prediksi kita bisa naik,” tuturnya.
Realisasi lifting minyak sampai akhir Juni 2025 itu meleset dari target yang sempat disampaikan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung bulan lalu.
Saat itu, Yuliot memproyeksikan, posisi lifting minyak bakal melewati target APBN sampai akhir semester I-2025. Menurut hitung-hitungan Yuliot, lifting minyak bisa dikerek ke level 610 mbopd.
"Dari yang tadinya tingkat produksi kita 560.000—570.000 bph, ini sekarang rata-rata sudah di atas 600.000 bph. Bulan ini sudah di atas 610.000 bph," kata Yuliot ditemui di kantor Kementerian ESDM, Jumat (13/6/2025).
Sementara itu, SKK Migas mencatat realisasi investasi proyek hulu migas sampai semester I-2025 mencapai US$7,19 miliar atau 43,6% dari target yang ditetapkan dalam APBN 2025 sebesar US$16,5 miliar.
Adapun, realisasi cost recovery atau pengembalian ongkos kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) tembus di angka US$4,48 miliar atau 52,7% dari alokasi yang ditetapkan tahun ini sebesar US$8,5 miliar.
Di sisi lain, penerimaan negara dari sektor hulu migas mencapai US$5,88 miliar sampai periode yang berakhir Juni 2025. Angka itu mengambil porsi 45,1% dari target penerimaan negara dari sektor hulu migas tahun ini sebesar US$13,03 miliar.
(naw)
































