Logo Bloomberg Technoz

Paket terbaru Uni Eropa — yang juga mencakup batas harga yang lebih rendah untuk kargo minyak mentah Rusia, pembatasan untuk produk yang terbuat dari minyak bumi negara tersebut, serta untuk kapal dan beberapa bank — diumumkan pekan lalu, yang memicu fluktuasi harga minyak mentah berjangka.

India telah berkembang menjadi tujuan penting minyak mentah Rusia, karena negara-negara Barat menghindari impor komoditas tersebut setelah Moskwa menyerang Kyiv pada 2022.

Namun, Uni Eropa hingga kini tetap menjadi pasar penting bagi produk-produk minyak bumi seperti solar yang terbuat dari minyak mentah Rusia, dan belum menargetkan Nayara.

Perubahan ketentuan ini "menunjukkan betapa luasnya jangkauan sanksi Uni Eropa terbaru," kata Zameer Yusof, seorang analis di Kpler, sebuah perusahaan analisis data.

Permintaan pembayaran di muka atau letter of credit mencerminkan kekhawatiran bahwa pihak lawan mungkin mengingkari penjualan tender, atau bank mungkin menolak untuk menyelesaikan perdagangan, kata Yusof.

Permintaan komentar kepada Nayara dan Rosneft — yang telah mengisyaratkan tawaran untuk menjual sahamnya di perusahaan pemroses minyak tersebut — tidak segera mendapat balasan.

Dalam sebuah pernyataan akhir pekan, Rosneft mengatakan bahwa sanksi Uni Eropa yang baru diberlakukan terhadap Nayara "tidak dapat dibenarkan dan ilegal."

Nayara mengoperasikan kilang berkapasitas 400.000 barel per hari, dan memiliki hampir 7.000 gerai bahan bakar di seluruh India. Perusahaan ini juga sedang mengembangkan pabrik petrokimia terintegrasi di samping kilangnya.

Uni Eropa, Inggris, dan AS telah memberlakukan gelombang pembatasan terhadap Moskow yang menargetkan energi, dengan tujuan menggagalkan upaya Kremlin untuk mendanai perang.

Namun, pembatasan yang diberlakukan Washington biasanya memiliki pengaruh yang lebih besar karena dapat menghambat penggunaan sistem perdagangan berbasis dolar AS.

Nafta adalah bahan dasar yang digunakan untuk membuat petrokimia.

(bbn)

No more pages