Logo Bloomberg Technoz

Di pasar offshore, rupiah NDF bergerak di kisaran Rp16.336/US$ ketika bursa Eropa dibuka sore ini waktu Jakarta. Adapun indeks dolar AS masih bergerak di zona merah di 98,30.

Analis Maybank Myrdal Gunarto, dilansir dari Bloomberg News, menilai, tekanan yang dialami oleh rupiah hari ini kemungkinan karena ada faktor musiman jelang akhir bulan.

"Ada permintaan dolar AS lebih tinggi untuk membayar impor dan pinjaman di akhir bulan, yang melemahkan rupiah," kata Gunarto.

Saham dan SUN lanjut bullish

Meski rupiah tertekan, nyatanya tren bullish di pasar surat utang negara masih berlanjut. 

Berdasarkan data OTC Bloomberg, mayoritas yield SUN bergerak turun yang mencerminkan kenaikan harga karena permintaan beli yang meningkat.

Yield 5Y turun 4,1 bps kini menyentuh 6,089%. Sedangkan tenor 15Y dan 20Y masing-masing terpangkas imbal hasilnya 1,7 bps dan 1,8 bps. Sementara tenor pendek 2Y turun tipis 0,7 bps yield-nya. 

Tenor acuan 10Y juga turun tipis 0,9 bps kini di 6,529%.

Reli di pasar SUN seirama dengan arus beli yang makin menguat di pasar saham. IHSG yang dibuka hijau mendekati penutupan pasar pukul 16.00 WIB, makin melesat dengan penguatan mencapai 1,12% kini di 7.392.

(rui)

No more pages