Bloomberg News

Bloomberg, Putaran terbaru sanksi Uni Eropa (UE) telah menjatuhkan hukuman terhadap sejumlah perusahaan dan bank asal China, memicu protes dari Beijing yang berjanji akan mengambil langkah balasan demi melindungi kepentingan perusahaan dalam negerinya.

Uni Eropa pada Jumat (18/7) menjatuhkan sanksi terhadap dua bank dan lima perusahaan berbasis di China, sebagai bagian dari sanksi lanjutan terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina.

Dalam tanggapan resmi yang dirilis Senin (21/7), Kementerian Perdagangan China menyatakan bahwa sanksi tersebut “secara serius merusak hubungan perdagangan, ekonomi, dan keuangan,” dan menegaskan bahwa pihaknya akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk “melindungi hak dan kepentingan sah perusahaan dan lembaga keuangan China.”

Ini merupakan kali pertama bank-bank asal China masuk dalam daftar sanksi Uni Eropa sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 2022. Dua bank yang dimaksud adalah Heihe Rural Commercial Bank Co dan Heilongjiang Suifenhe Rural Commercial Bank Co, sebagaimana tertulis dalam pernyataan Dewan Eropa. Menurut Uni Eropa, kedua bank tersebut memberikan layanan terkait mata uang kripto yang menghambat efektivitas sanksi.