Logo Bloomberg Technoz

Lanskap global tersebut memberi sinyal gerak rupiah spot pada perdagangan hari pertama pekan ini, mungkin masih akan cenderung terbatas dengan potensi penguatan menyusul tergerusnya DXY pada Jumat lalu. 

Pada perdagangan Asia pagi ini, mayoritas mata uang di regional menguat dipimpin oleh yen, ringgit, dolar Singapura dan yuan offshore. Namun, baht, dolar Hong Kong dan won Korsel masih melemah.

Arus modal asing

Arus modal asing di pasar domestik terlihat masih besar terutama di pasar ekuitas dan instrumen tenor pendek, Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI). Berdasarkan data otoritas yang dikompilasi oleh Bloomberg, sepekan lalu hingga perdagangan 18 Juli, asing membukukan net sell US$ 100,7 juta, sekitar Rp1,64 triliun.

Sedangkan di pasar Surat Berharga Negara (SBN), sampai data terakhir 16 Juli, asing juga membukukan net sell US$ 62,1 juta, sekitar Rp1,01 triliun.

Adapun bila mengacu laporan Bank Indonesia, berdasarkan data transaksi 14 – 17 Juli 2025, nonresiden tercatat jual neto total sebesar Rp10,49 triliun di pasar keuangan Indonesia.

Angka itu terdiri atas jual neto sebesar Rp1,91 triliun di pasar saham dan Rp8,95 triliun di SRBI, serta beli neto sebesar Rp380 miliar di pasar SBN.

Pekan ini, pasar masih akan mencermati dinamika negosiasi tarif Amerika dengan negara-negara mitra dagangnya. Beberapa data ekonomi penting juga ditunggu, di antaranya bunga pinjaman utama Tiongkok, indeks ekonomi utama AS, juga pidato Gubernur Federal Reserve Jerome Powell dalam sebuah acara perbankan.

Adapun dari pasar domestik, Bank Indonesia akan melaporkan perkembangan uang beredar juga laporan terbaru survei perbankan kuartal II-2025. 

(rui)

No more pages