"Sedang dijajaki, cukup besar. Sehingga AS cukup puas. Sebab memang konkret, kita bukan hanya ini, kita memang juga punya uang. Kita punya rencana investasi," ujar sumber di lingkup Kemenko Perekonomian yang enggan disebutkan namanya, Jumat (18/7/2025).
Selain itu, sumber tersebut juga mengatakan Indorama Corporation bakal berinvestasi dalam proyek blue ammonia di Louisina, AS dengan nilai investasi US$2 miliar atau sekitar Rp33,64 triliun (asumsi kurs saat ini).
Sebelumnya, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, rencana investasi itu menjadi bagian dari paket proposal negosiasi kebijakan tarif Presiden Donald Trump.
"Kami sampaikan juga, dari perusahaan Indorama berinvestasi US$2 miliar di Louisiana untuk [proyek] blue ammonia," kata Airlangga dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (28/4/2025).
Di Indonesia, Indorama sendiri bernama PT Indorama Synthetics Tbk (INDR), perusahaan bagian dari Indorama Corporation yang berbasis di Singapura. Indorama memilik sejumlah pabrik yang tersebar di Purwakarta, Jawa Barat.
Airlangga mengatakan, perusahan itu tengah berekspansi di berbagai produk. Indorama sebelumnya juga memiliki pabrik produksi polypet, yang digunakan untuk botol minuman ringan di AS.
"Mereka akan bangun [pabrik baru] di Louisiana, sekarang proses front end engineering design,” tutur Airlangga.
(dov/naw)

































