Bloomberg Technoz, Jakarta - Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengklaim tidak ada ancaman tarif transshipment untuk Indonesia.

"Kalau kita enggak ada ancaman untuk tarif transshipment," katanya pada wartawan saat ditemui di kantornya, Jumat (18/7/2025).

Kata Susiwijono, Vietnam memang dikenakan tarif tambahan transshipment menjadi 40% lantaran negara tersebut me-remanufaktur produk China. Sedangkan Indonesia memiliki industri manufaktur itu sendiri.

"Transshipment itu memang nature-nya lebih banyak ke Vietnam. Kalau Vietnam itu kan memang dekat dengan China dan bisnis modelnya memang banyak remanufaktur dari China," tambahnya.

Ia menjelaskan, Indonesia bisa saja membeli bahan baku dari China, tetapi semua proses produksi dilakukan di dalam negeri. Sehingga, hal tersebut tidak dihitung sebagai transshipment.