Logo Bloomberg Technoz

Meskipun terjadi pelambatan, data tersebut tetap menunjukkan kekuatan dasar dari tekanan harga. Pemerintah koalisi Ishiba kini menghadapi risiko kehilangan mayoritas di majelis tinggi dalam pemilu mendatang. Jika itu terjadi, pemerintahannya kemungkinan harus memberikan konsesi kepada partai oposisi yang berkampanye dengan janji pelonggaran pengeluaran fiskal untuk membantu rumah tangga menghadapi biaya hidup tinggi.

“Ada berbagai faktor satu yang bersifat insidental, jadi tak perlu terlalu khawatir dengan perlambatan IHK inti,” kata Toru Suehiro, kepala ekonom di Daiwa Securities. “Jika dilihat dari IHK inti, justru ada percepatan. Hasil kuat ini kemungkinan mendorong BOJ menaikkan proyeksi inflasinya akhir bulan ini.”

Data inflasi terbaru ini juga memperkuat ekspektasi bahwa BOJ akan tetap melanjutkan jalur kenaikan suku bunga, seiring Gubernur Kazuo Ueda menunggu kejelasan arah pembicaraan tarif dagang antara Jepang dan Amerika Serikat. BOJ diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuannya pada pertemuan kebijakan 31 Juli mendatang.

“BOJ akan fokus pada kekuatan mendasar — tanda bahwa siklus upah-harga mulai terbentuk dan mendorong inflasi lebih dekat ke target 2%,” ujar Taro Kimura, ekonom Bloomberg Economics. “Kami memperkirakan BOJ akan terus mengurangi stimulus begitu arah negosiasi dagang dengan AS jelas dan gejolak di pasar obligasi pemerintah Jepang mereda.”

Harga beras, yang menjadi salah satu pendorong utama inflasi tahun ini, tetap melonjak dua kali lipat dibanding tahun lalu. Kenaikan harga bahan pokok ini telah menarik perhatian nasional dan memaksa pemerintahan Ishiba mengambil langkah-langkah luar biasa, termasuk melepaskan stok darurat beras.

Berdasarkan laporan Teikoku Databank, jumlah kenaikan harga oleh perusahaan makanan besar di Jepang diperkirakan mencapai 2.105 pada Juli — lima kali lebih banyak dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kenaikan harga makanan (tidak termasuk makanan segar) serta tarif ponsel menjadi kategori yang menjaga IHK tetap tinggi pada Juni.

Karena inflasi pangan yang lebih tinggi dari perkiraan, pejabat BOJ kemungkinan akan mempertimbangkan untuk menaikkan proyeksi inflasi dalam pertemuan akhir bulan ini, menurut sumber Bloomberg yang mengetahui rencana tersebut. Harga jasa — indikator lain yang diawasi ketat oleh BOJ — naik 1,5%, sedikit meningkat dari 1,4% pada bulan sebelumnya, dan merupakan kenaikan tercepat sejak Desember.

Kenaikan harga di Jepang kini melampaui negara-negara anggota G-7 lainnya. Inflasi tetap berada di kisaran atau di atas 3% dalam tujuh bulan terakhir, memperberat beban rumah tangga yang pendapatan riilnya terus menurun — menjadikan inflasi isu utama dalam kampanye pemilu.

Laju inflasi di Jepang bertahan berkat perubahan persepsi masyarakat yang kini percaya bahwa harga akan terus naik, berbeda dari era deflasi berkepanjangan sebelumnya. Perusahaan-perusahaan Jepang juga lebih berani meneruskan beban biaya mereka kepada konsumen, di tengah kekurangan tenaga kerja dan kenaikan ongkos produksi.

“Meskipun IHK inti melandai, tetap saja inflasinya tinggi dan harga pangan terus meningkat,” ujar Suehiro dari Daiwa Securities. “Tidak banyak yang bisa dibanggakan oleh pemerintahan Ishiba di hadapan para pemilih dari data hari ini.”

(bbn)

No more pages