Logo Bloomberg Technoz

Sebagian besar Bursa Saham Asia juga menapaki jalur penguatan. Pada pukul 12.40 WIB siang hari, SETI (Thailand), Ho Chi Minh Stock Index (Vietnam), Shenzhen Comp. (China), TOPIX (Jepang), CSI 300 (China), FTSE Straits Times (Singapura), KLCI (Malaysia), Hang Seng (Hong Kong), NIKKEI 225 (Tokyo), KOSPI (Korea Selatan), dan Shanghai Composite (China), yang berhasil menguat masing-masing 3,01%, 1,23%, 0,88%, 0,55%, 0,38%, 0,38%, 0,38%, 0,23%, 0,16%, 0,11%, dan 0,08%.

Bursa Saham Asia mendapati katalis positif dari yang terjadi di New York. Dini hari tadi waktu Indonesia, 3 indeks utama di Wall Street berhasil menetap dan menutup perdagangan di zona hijau.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) berhasil menguat 0,53%. Menyusul S&P 500 dan Nasdaq Composite melesat dengan kenaikan masing-masing 0,32% dan 0,25%.

Wall Street menguat menyambut pernyataan Presiden AS Donald Trump yang meredam spekulasi pemecatan Gubernur Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) Jerome Powell.

Trump mengatakan dirinya “tidak berencana melakukan apa pun” untuk mencopot Powell, setelah sebelumnya seorang pejabat Gedung Putih menyebut presiden kemungkinan besar akan segera berupaya mengganti Gubernur The Fed, seperti yang dilaporkan Bloomberg News.

Perdagangan Rabu memberi gambaran bagaimana reaksi Wall Street jika Trump benar-benar mencopot Powell — skenario yang menurut para analis akan mengguncang pasar global.

Pimpinan tertinggi di beberapa bank besar Wall Street menegaskan pentingnya independensi The Fed.

CEO Bank of America, Brian Moynihan, serta David Solomon dari Goldman Sachs, bergabung dengan CEO JPMorgan, Jamie Dimon, dalam menekankan pentingnya otonomi Bank Sentral AS tersebut. Dalam tanya jawab dengan Bloomberg TV, Moynihan mengatakan The Fed “dibentuk untuk menjadi independen.”

Independensi The Fed sangat krusial

kata Dimon dalam panggilan konferensi pada Selasa.
Gubernur The Fed, Jerome Powell dan Donald Trump, Presiden AS. (Bloomberg)

Analis Philip Sekuritas memaparkan, Wall Street semalam ditutup karena pelaku pasar tampak merasa cukup tenang setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan dirinya tidak berencana memecat Gubernur Federal Reserve Jerome Powell biarpun menilai kinerja Powell sangat buruk.

“Powell sering mendapat kritik secara terbuka dari Presiden Trump karena Federal Reserve mempertahankan suku bunga sambil memantau dampak dari kebijakan tarif perdagangan terhadap inflasi,” papar Philip Sekuritas.

Kecaman Presiden Trump terhadap Powell karena tidak memangkas suku bunga lebih awal telah memicu kecemasan mengenai kemungkinan terkikisnya independensi Federal Reserve dalam mengambil keputusan yang tidak popular demi untuk mengendalikan inflasi.

(fad/aji)

No more pages