Bloomberg Technoz, Jakarta - Saham PT Merry Riana Edukasi Tbk (MERI) masih terus menguat. Penguatan bahkan terjadi saat emiten milik Merry Riana itu berada dalam status Unusual Market Activity (UMA), usai Bursa Efek Indonesia menilai pergerakan sahamnya tidak wajar.
Kemarin, Rabu (16/7/2025), saham MERI ditutup menguat 90 poin atau setara dengan penguatan 24,86% di level Auto Reject Atas (ARA) di posisi Rp452/saham. BEI menyematkan status UMA untuk saham MERI pada perdagangan hari tersebut, Rabu.
Kenaikan harga saham pendidikan lembaga kursus dan pelatihan itu memang tak terbendung. Hingga pukul 11.30 WIB siang hari ini, Kamis (17/7/2025), saham MERI masih terus melesat 113 poin hingga mengakumulasi ARA lagi di penguatan batas atas 25% di posisi Rp565/saham.

Kenaikan itu terjadi usai 61 juta saham ditransaksikan, dengan nilai transaksi Rp34,4 miliar. Frekuensi yang terjadi sebanyak 58.67 kali, berdasarkan data Bloomberg.
Padahal, informasi terbaru yang dipublikasikan melalui situs BEI hanya berupa informasi pencatatan saham dari masa IPO.
Ini bukan pertama kalinya saham MERI melesat. MERI juga terus–menerus mengalami Auto Reject Atas (ARA) selama enam hari berturut–turut sejak melakukan pencatatan perdana saham (listing) pada Kamis 10 Juli 2025 minggu lalu.
Meski UMA, status ini bukan berarti menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di pasar modal.
Namun, BEI berharap investor tetap memperhatikan respon Perusahaan tercatat atas permintaan konfirmasi Bursa, mencermati kinerja Perusahaan tercatat dan keterbukaan informasi, dan mengkaji kembali rencana aksi korporasi Perusahaan jika belum mendapat persetujuan RUPS.
BEI juga mengimbau investor untuk mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.
“Sehubungan dengan terjadinya UMA atas saham MERI tersebut, kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham tersebut,” mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Kamis (17/7/2025).
Oleh karena itu para investor diharapkan:
- Memperhatikan jawaban Perusahaan Tercatat atas permintaan konfirmasi Bursa;
- Mencermati kinerja Perusahaan Tercatat dan keterbukaan informasinya;
- Mengkaji kembali rencana corporate action Perusahaan Tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS); dan
- Mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.
(fad)