Logo Bloomberg Technoz

Data: IDC Worldwide Quarterly Mobile Phone Tracker

Pasar smartphone periode April hingga Juni 2025 masih lekat dengan tantangan ekonomi makro hingga memengaruhi ketidakstabilan nilai tukar, pengangguran, dan inflasi di berbagai wilayah. Apa yang terjadi dalam tiga bulan terakhir ini tentu mengurangi permintaan sehingga "membuat konsumen mengurangi pengeluaran untuk smartphone, terutama di segmen kelas bawah," jelas IDC dalam keterangan tertulisnya dikutip Selasa (15/7/2025).

Sebuah pukulan yang sangat dirasakan oleh merek smartphone berbasis Android dengan segmen harga kelas bawah, kata Nabila Popal, direktur riset senior untuk Worldwide Client Devices, IDC. Segmen pembeli smartphone 'kaum mendang-mending' akan sangat sensitif terhadap harga.

"Selain itu, kinerja yang lebih rendah dari yang diharapkan di China juga berkontribusi terhadap pertumbuhan global yang datar. Pertumbuhan di China menurun di kuartal kedua karena subsidi gagal menstimulasi permintaan," ucap Popal.

Ia menegaskan "meskipun festival e-commerce 618 sukses dalam hal penjualan, brand OEM dan mitra distributor menggunakan promosi tersebut untuk menghabiskan inventaris daripada meningkatkan pengiriman." Bahkan di China Apple drop 1% di pasar internasional terbesarnya setelah Amerika Serikat (AS). Padahal secara data Apple menjadi merek teratas selama periode promosi.

Secara keseluruhan IDC mencatatkan angka pengiriman smartphone sepanjang kuartal II-2025 berada di level 295,2 juta unit atau tumbuh tipis 1%. Kondisi ini menunjukkan pasar dalam situasi rumit di tengah kebijakan  AS hingga dampak atas peperangan yang terjadi beberapa belahan dunia. Meski hanya pada kisaran 1% hal ini mempertahankan kinerja positif selama delapan kuartal berturut-turut, terang Anthony Scarsella, direktur riset untuk Client Devices IDC. Salah satunya didorong oleh integrasi AI yang semakin kuat.

Menariknya Canalys  justru merekam pelemahan -1% pada kuartal II efek dari konsumen yang menunda pembelian pada paruh pertama dan memilih melakukan transaksi saat pesta diskon akhir tahun, ucap Amber Liu, pimpinan riset smartphone Canalys.

Runar Bjørhovde, Analis Senior di Canalys (Omdia) menambahkan bahwa terdapat faktor surutnya tren pergantian perangkat era pandemi. Pada saat bersamaan permintaan konsumen juga masih lemah.

Terlepas dari pelemahan pasar Bjørhovde meyakini kinerja berbagai merek smartphone tetap stabil. Selain itu perusahaan juga tetap memprioritaskan efisiensi operasional dan kemenangan taktis dengan skala. Selama periode tiga bulan terakhir pemilik mereka memangkas target produksi dipengaruhi ketidakpastian besar seputar kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump.

(prc/wep)

No more pages