Logo Bloomberg Technoz

Apabila kembali break kedua support tersebut, rupiah berpotensi melemah lanjutan dengan menuju level Rp16.350/US$ hingga Rp16.400/US$ sebagai support terkuatnya.

Boeing (Bloomberg Technoz)

Indeks dolar AS kembali bangkit melampaui level 98, di tengah drama tarif AS yang masih panas seiring ancaman Presiden Donald Trump pada Rusia dengan pengenaan tarif 100%.

Sementara menghadapi Uni Eropa yang telah ia ancam pengenaan tarif 30%, Trump membuka pintu dialog. Namun, Uni Eropa malah bersikap sebaliknya dengan merampungkan daftar langkah balasan kedua terhadap produk AS senilai €72 miliar (sekitar Rp1.363 triliun).

Termasuk pesawat Boeing Co, mobil, hingga bourbon, jika blok tersebut memutuskan untuk merespons meningkatnya ketegangan dagang transatlantik.

Pelemahan rupiah sepertinya tidak membuat pelaku pasar saham domestik gentar. IHSG tetap melanjutkan reli di zona hijau dengan dibuka menguat 0,35% dan selanjutnya makin melesat 0,74% di level 7.151.

Di pasar surat utang RI, yield bergerak variatif di mana tenor pendek terpangkas yakni 1Y turun 2,5 bps dan 2Y turun 0,4 bps.

Sedangkan tenor 5Y naik 0,1 bps dan 10Y juga naik yield-nya 0,5 bps. Tenor panjang 20Y terpangkas 0,3 bps.

Hari ini, Kementerian Keuangan akan menggelar lelang Surat Utang Negara dengan target Rp27 triliun.

Pemerintah juga mulai membuka periode pemesanan (bookbuilding) SBN ritel yakni seri SBR014, saving bond ritel, dengan tenor 2 tahun dan 4 tahun. Masing-masing tenor menawarkan imbal hasil 6,25% dan 6,35% dan skema kupon floating with floor.

Hari ini, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia bulan Juli akan dimulai di mana hasilnya akan diumumkan pada Rabu siang, termasuk kebijakan suku bunga acuan BI rate.

Hasil konsensus pasar yang dihimpun oleh Bloomberg sampai Selasa pagi ini, menghasilkan angka median 5,5%. Itu berarti mayoritas pelaku pasar memperkirakan BI rate akan kembali ditahan di level 5,5% seperti saat ini. 

Meski konsensus pasar memperkirakan BI rate tetap, sebanyak 14 ekonom dari 31 yang disurvei memperkirakan BI akan memangkas bunga acuan sebanyak 25 bps pada pertemuan bulan ini.

Indikator ekonomi domestik yang menunjukkan kelesuan menjadi alasan terbesar mengapa suku bunga acuan perlu diturunkan lagi, ketika tingkat inflasi juga terkendali di kisaran rendah.

(rui)

TAG

No more pages

Artikel Terkait