Logo Bloomberg Technoz

Misalnya di China. Negeri Tirai Bambu adalah pengguna AC terbesar di dunia.

Lembaga riset Ember mencatat, China memiliki 146 AC per 100 rumah pada 2023. Meningkat sangat pesat dibandingkan 2020 yang hanya 31 AC per 100 rumah.

“AC yang bertambah untuk pemakaian rumah tangga menyebabkan peningkatan kebutuhan listrik,” sebut riset Analis Ember Biqing Yang,

Pembangkit listrik berbasis batu bara./Bloomberg-Prashanth Vishwanathan

Analisis Teknikal

Lalu bagaimana ‘ramalan’ harga batu bara untuk hari ini? Apakah bisa bangkit atau malah kian terjepit?

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), batu bara masih bertengger di zona bullish. Tercermin dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 71.

RSI di atas 50 mengindikasikan suatu aset sedang dalam posisi bullish. Namun RSI di atas 70 juga berarti sudah tergolong jenuh beli (overbought).

Sementara indikator Stochastic RSI ada di 41. Menghuni area jual (short) yang cukup kuat.

Oleh karena itu, ada kemungkinan harga batu bara bisa turun lagi. Target support terdekat adalah US$ 109/ton yang menjadi Moving Average (MA) 20. Jika tertembus, maka level US$ 104-101/ton bisa menjadi target selanjutnya.

Sedangkan ruang kenaikan sudah makin terbatas, dengan target resisten terdekat di US$ 112/ton. Penembusan di titik ini bisa mengatrol hari batu bara menuju US$ 116/ton.

(aji)

No more pages