Logo Bloomberg Technoz

Trump Ancam Tarif Tembaga 50%, Penambang Sebut RI Bisa Gagal Cuan

Mis Fransiska Dewi
12 July 2025 14:30

Sebuah mesin memproses sisa tembaga menjadi potongan-potongan yang lebih kecil di fasilitas daur ulang logam./Bloomberg-Niki Chan Wylie
Sebuah mesin memproses sisa tembaga menjadi potongan-potongan yang lebih kecil di fasilitas daur ulang logam./Bloomberg-Niki Chan Wylie

Bloomberg Technoz, Jakarta – Indonesia Mining Association (IMA) menyebut rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengenakan tarif 50% pada tembaga akan berdampak pada kenaikan harga komoditas tersebut.

Sayangnya, Indonesia dinilai belum bisa memanfaatkan momentum kenaikan harga tersebut akibat minimnya eksplorasi tambang tembaga.

“Harga tembaganya akan naik, berdampak bagi emiten tembaga juga. Ini menunjukkan tembaga menjadi komoditas yang paling dicari,” kata Direktur Eksekutif IMA Hendra Sinadia saat dihubungi, Sabtu (12/7/2025).


Tembaga dilego di harga US$9.660,50/ton di London Metal Exchange (LME) pada penutupan Jumat, terkoreksi 0,41% dari penutuan sebelumnya. Sementara itu, harga di Comex di level US$5,584/pon atau turun tipis 0,13% dibandingkan dengan hari sebelumnya. 

Pergerakan harga tembaga di Amerika Serikat. (Bloomberg)

Pekan ini, harga tembaga berjangka di New York melonjak setelah Trump mengumumkan rencana untuk menerapkan tarif impor sebesar 50%, sebuah langkah yang kemungkinan akan memicu dampak besar pada rantai pasokan melalui pasar logam global.