Logo Bloomberg Technoz

Penjualan Mobil Anjlok Imbas Harga Mahal dan Daya Beli Lemah

Sultan Ibnu Affan
11 July 2025 11:50

Calon pembeli melihat mobil disalah satu dealer di Sawangan, Jawa Barat, Selasa (7/12/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Calon pembeli melihat mobil disalah satu dealer di Sawangan, Jawa Barat, Selasa (7/12/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Penjualan mobil yang turun sebesar 8,6% secara year-on-year (yoy) menunjukkan kinerja pasar otomotif di Indonesia yang kian lesu di semester I- 2025. Hingga pertengahan tahun ini penjualan mobil dari pabrik ke dealer (wholesales) hanya tercatat sebesar 374.740 unit saja.

Daya beli lagi-lagi masih menghantui penjualan mobil yang ada di Indonesia. Pakar Otomotif Institut Teknologi Bandung, Yannes Pasaribu bilang pengaruh daya beli memberikan andil yang besar bagi pasar otomotif di Indonesia kecuali segmen mobil listrik.

“Masih akibat akumulasi melemahnya daya beli konsumen middle income class (dan bahkan menyusutnya kelompok buyer ini) akibat tekanan inflasi, biaya hidup tinggi, dan ketidakpastian ekonomi makro yang membuat semakin menyempitkan pasar potensial” kata Yannes kepada Bloomberg Technoz, Kamis (10/7/2025).

Yannes bilang saat ini krisis dialami oleh pembeli potensial dari kelas menengah yang menjadi segmen pembeli otomotif terbesar dengan tak kunjung naiknya pendapatan dari para calon pembeli dan semakin melebarnya fenomena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Tak cuma daya beli saja, Yannes menyebutkan jika berbagai faktor lain turut mendorong penurunan kinerja sektor otomotif seperti tambahan kompleksitas efek domino dari kenaikan PPN menjadi 12% dan penambahan opsen pajak daerah meningkatkan harga mobil rata-rata Rp10-15 juta. Hal ini menurutnya membuat mobil baru tak terjangkau bagi kelas menengah bawah.