Logo Bloomberg Technoz

Asing Borong SUN Rp17,2 T, Obligasi Rupiah Kembali Jadi Buruan

Redaksi
10 July 2025 14:49

Ilustrasi pasar obligasi (Sumber: Bloomberg)
Ilustrasi pasar obligasi (Sumber: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga surat utang negara Indonesia hari ini menghijau di tengah masih panasnya isu tarif dagang Amerika Serikat (AS) membayangi pasar global, ketika rupiah berhasil bertahan di zona penguatan terbatas.

Mengacu data OTC Bloomberg, harga surat utang negara denominasi rupiah di semua tenor terpantau naik terindikasi dari penurunan tingkat imbal hasil atau yield sampai lewat jam makan siang, Kamis (10/7/2025). Yield 1Y turun 2,1 basis poin (bps), bersama tenor 2Y yang turun 0,9 bps kini di level 5,974%. 

Sementara tenor 5Y juga turun 2,1 bps menyentuh 6,196% dan tenor 10Y juga turun 2 bps saat ini di 6,572%. Adapun surat utang negara berdenominasi dolar, INDON, juga menghijau dengan yield semua tenor turun terutama tenor 3Y yang terpangkas 4,7 bps kini di 4,034%. Untuk tenor acuan 10Y INDON saat ini ada di 5,115%, terpangkas 3,5 bps.


Rebound pasar surat utang domestik pada perdagangan hari ini menyusul pergerakan rupiah yang relatif stabil dengan penguatan mengikut tren di pasar regional. Rupiah di pasar spot bertahan di level Rp16.223/US$ pada pukul 14:24 WIB. Rupiah sempat menyentuh level terkuat hari ini di Rp16.209/US$.

Hijaunya pasar surat utang, juga berlangsung ketika animo beli di pasar saham menguat sejak pagi tadi. IHSG sampai jelang sore ini melanjutkan penguatan 0,52% di tengah minat beli investor yang masih membludak untuk saham-saham IPO hingga menyundul batas harga atas (ARA).

Dana Asing Kembali