Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah berbalik menguat menutup perdagangan di pasar spot hari ini di tengah kembali panasnya isu tarif Amerika Serikat (AS) menyusul pengumuman baru oleh Presiden AS Donald Trump.

Melansir Bloomberg, rupiah spot ditutup menguat 0,14% di level Rp16.208/US$, Selasa sore (8/7/2025) setelah pagi tadi terperosok hingga menjadi mata uang terlemah di Asia saat menyentuh Rp16.275/US$. 

Penguatan rupiah di akhir perdagangan menyusul tren di regional di mana sebagian besar valuta Asia juga bergerak di zona hijau. Won memimpin penguatan sejak pagi tadi bersama peso, baht, dolar Singapura, rupee, yuan offshore, yuan Tiongkok juga ringgit. Penguatan rupiah jadi yang kedua terkecil di Asia setelah ringgit Malaysia.

Di pasar offshore, rupiah forward (NDF) juga bergerak menguat di kisaran Rp16.219/US$, mencerminkan kenaikan nilai hingga 0,76% setelah sempat menyentuh level terlemah di Rp16.342/US$ pada pembukaan pasar pagi tadi.

Adapun mata uang Asia lain juga masih melemah tapi dalam kisaran tipis seperti dolar Taiwan, dolar Hong Kong serta yen Jepang. Indeks dolar AS sore ini terpantau melemah di kisaran 97,22.