Logo Bloomberg Technoz

Polemik Tarif AS, Pakar Sebut RI Bisa Kaji Impor Migas dari BRICS

Mis Fransiska Dewi
08 July 2025 11:20

Tanker minyak./dok. Bloomberg
Tanker minyak./dok. Bloomberg

Bloomberg Technoz, Jakarta – Pakar industri migas berpendapat Indonesia bisa mengkaji untuk realokasi impor migas ke aliansi negara BRICS, menyusul negosiasi tarif yang tidak mencapai kesepakatan dengan Amerika Serikat (AS).

Direktur Utama PT Petrogas Jatim Utama Cendana (PJUC) Hadi Ismoyo mengatakan, secara paralel, RI harus memperkuat posisi di BRICS karena di kelompok tersebut ada Rusia, yang memiliki sumber migas cukup besar.

Hal itu dilakukan sebagai langkah antisipatif jika diplomasi tarif dengan AS mengalami jalan buntu.

“Memang ada ancaman tambahan tarif 10% kepada negara-negara yang terafiliasi dengan BRICS, tetapi ini belum resmi ditetapkan. Rakyat AS marah melihat ini semua, karena pada ujungnya, konsumen AS yang akan menanggungnya,” kata Hadi saat dihubungi, Selasa (8/7/2025).

Kepala negara di KTT BRICS 2025 di Rio de Janeiro, Brasil, Minggu (6/7/2025)./Bloomberg-Dado Galdieri

Hadi menilai rencana impor migas ke AS dalam jangka pendek tetap bisa dilakukan karena perdagangan Indonesia ke AS surplus dan Presiden Donald Trump menginginkan tambahan tarif.