Logo Bloomberg Technoz

Sementara indikator Stochastic RSI sudah menyentuh 10. Sudah sangat jenuh jual (oversold).

Sedangkan indikator Average True Range (ATR) 14 hari ada di 156. Menunjukkan bahwa volatilitas harga emas sepertinya akan tinggi.

Untuk minggu ini, sepertinya harga emas berisiko turun. Target koreksi terdekat ada di US$ 3.323/troy ons yang merupakan Moving Average (MA) 10. Jika tertembus, maka MA-20 di US$ 3.213/troy ons bisa menjadi target selanjutnya.

Target paling pesimistis atau support terjauh ada di US$ 3.149/troy ons.

Adapun target resisten terdekat adalah US$ 3.347/troy ons. Penembusan di titik ini berpotensi mengangkat harga emas ke rentang US$ 3.361-3.410/troy ons.

Target paling optimistis atau resisten terjauh adalah US$ 3.514/troy ons.

Sentimen Penggerak Harga Emas

Dalam waktu dekat, ada beberapa sentimen yang bisa mempengaruhi laju harga emas. Pertama adalah dinamika kebijakan perdagangan luar negeri di Amerika Serikat (AS).

Akhir pekan lalu, Presiden AS Donald Trump menegaskan beberapa negara bakal dikenai tarif bea masuk impor mulai 1 Agustus. 

Tenggat waktu 9 Juli juga semakin dekat. Jika ada negara yang belum mencapai kesepakatan pada 9 Juli, maka negara tersebut akan dikenakan tarif resiprokal oleh AS.

Sejauh ini baru Inggris dan Vietnam yang sudah mencapai kesepakatan dengan AS. Sementara AS-China sepakat untuk ‘gencatan senjata’ sambil melakukan perundingan.

Emas adalah aset yang dipandang aman (safe haven asset). Saat situasi sedang bergejolak, ada turbulensi, biasanya emas akan menjadi pilihan untuk menyelamatkan diri.

Sentimen kedua adalah arah suku bunga kebijakan di Negeri Paman Sam. Akhir pekan lalu, data ketenagakerjaan bisa menjadi pertimbangan bagi bank sentral Federal Reserve dalam menentukan arah suku bunga acuan.

Bureau of Labor Statistic melaporkan, perekonomian AS menciptakan 147.000 lapangan kerja non-pertanian (non-farm payroll) pada Juni. Lebih tinggi dibandingkan Mei yang sebanyak 144.000 da juga di atas ekspektasi pasar dengan perkiraan 110.000.

Sementara tingkat pengangguran Juni ada di 4,1%. Turun dibandingkan Mei yang sebesar 4,2% dan lebih baik ketimbang perkiraan pasar yaitu 4,3%.

Data ini menunjukkan bahwa perekonomian AS masih solid meski dihantui dampak dari kebijakan tarif. Oleh karena itu, sepertinya bank sentral bisa menunggu, belum perlu tergesa-gesa untuk melonggarkan kebijakan moneter.

“Data ini terlihat bagus. Rasanya akan meyakinkan The Fed bahwa memang ekonomi melambat tetapi masih solid. Artinya, kebijakan moneter akomodatif belum perlu segera dilakukan,” kata Joseph Brusuelas, Kepala Ekonom RSM US, seperti dikutip dari Bloomnerb News.

Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas akan kurang menguntungkan saat suku bunga belum turun.

(aji)

No more pages