Kelima inisiatif ini dirancang untuk menjawab tantangan bisnis yang kian kompleks serta memperkuat layanan dan kapabilitas organisasi secara menyeluruh.
“Transformasi ini bukan tujuan akhir, melainkan proses berkelanjutan yang harus dijalankan dengan semangat inovatif dan kolaboratif,” tambah Hery. Ia juga menyebut momen ini sebagai ajakan reflektif kepada seluruh Insan BRILian untuk terus memberikan kontribusi terbaik bagi perusahaan dan bangsa.
BRI memasuki fase transformasi ini dengan fondasi yang kokoh. Hingga 2025, BRI memiliki lebih dari 36 ribu tenaga pemasar, melayani lebih dari 220 juta rekening simpanan, dan didukung oleh jaringan luas yang terdiri dari lebih dari 6 ribu unit kerja, 742 ribu unit e-channel, serta 1,19 juta AgenBRILink yang menjangkau lebih dari 67 ribu desa.
Di tengah tantangan ekonomi global, kinerja BRI tetap solid. Hingga Kuartal I 2025, laba bersih BRI Group tercatat sebesar Rp13,80 triliun, dengan pertumbuhan aset 5,49% yoy menjadi Rp2.098,23 triliun. Penyaluran kredit tumbuh 4,97% yoy menjadi Rp1.373,66 triliun, sementara Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp1.421,60 triliun, dengan porsi dana murah (CASA) mencapai 65,77%.
Menariknya, strategi transformasi ini mendapat respon positif dari pasar. JP Morgan Chase & Co. tercatat menambah kepemilikan sahamnya di BRI selama kuartal II/2025. Total pembelian mencapai 117,42 juta lembar saham, menjadikan kepemilikan mereka naik menjadi 1,54 miliar saham.
Langkah ini menunjukkan kepercayaan investor institusional terhadap prospek jangka panjang BRI, terutama pada kekuatan fondasi dan arah strategis yang sedang dijalankan.
(tim)






























