Dari sisi instrumen surat utang, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat sepanjang 2025 adalah 74 emisi dari 46 emiten senilai Rp79,28 triliun. Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 629 emisi dengan nilai outstanding Rp491,63 triliun dan US$111,98 juta, diterbitkan oleh 138 emiten.

Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 193 seri dengan nilai Rp6.337,96 triliun dan US$502,10 juta. Selain itu, telah tercatat 7 Efek Beragun Aset (EBA) di BEI dengan nilai Rp2,22 triliun. 

Jumlah Investor Capai Rekor Baru

Kendati kinerja bursa saham tak memuaskan pekan ini, jumlah investor pasar modal Indonesia kembali mencatatkan rekor baru, yakni mencapai 17.016.329 Single Investor Identification (SID) pada Kamis (3/7). Pihak BEI mengklaim capaian ini menunjukkan pertumbuhan jumlah investor telah melampaui target 2 juta investor baru yang ditetapkan oleh BEI pada 2025.

Jumlah investor pasar modal telah meningkat sebanyak 2.144.690 SID (11,42%) dibanding posisi akhir tahun 2024 yang tercatat sebesar 14.871.639 SID. Sejak tahun 2020, jumlah investor pasar modal Indonesia terus bertumbuh pesat.

Pada tahun 2020, jumlah investor tercatat sebesar 3,8 juta SID. Angka ini kemudian tumbuh 93% atau bertambah 3,6 juta SID menjadi 7,4 juta SID pada 2021.

Selanjutnya, pada 2022, jumlah investor bertambah sebesar 38% atau 2,8 juta SID menjadi 10,3 juta SID. Jumlah investor pasar modal kembali meningkat pada tahun 2023, yaitu sebesar 17,9% atau 1,9 juta SID menjadi 12,1 juta SID.

Selanjutnya, jumlah investor tumbuh sebesar 22,2% atau 2,7 juta SID menjadi 14,8 juta SID pada tahun 2024 yang hingga saat ini telah mencapai 17 juta SID. 

(lav)