Dari sisi pendapatan, Merry Riana Education mencatat kenaikan pendapatan 30,22% secara tahunan menjadi Rp35,82 miliar sepanjang 2024.
Sementara, laba tahun berjalan di periode tersebut tercatat Rp9,29 miliar. Angka ini naik 6,7% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp8,7 miliar.
Ada Hermanto Tanoko
Ada dua nama yang menjadi pemilik manfaat akhir atau beneficial owner di balik Merry Riana Education, yakni Alva Christopher Tjenderasa dan Merry Riana sendiri.
Adapun pemegang saham sebelum IPO terdiri dari tiga pihak, yakni PT Merry Riana Indonesia dengan kepemilikan 74,99%, Alva Christoper 00,01% dan Tancorp Investama Mulia sebesar 25%.
Tancorp Investama Mulia merupakan kendaraan investasi milik pendiri Tancorp Group, Hermanto Tanoko, yang juga memiliki sejumlah portofolio perusahaan tercatat seperti PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) dan PT Avia Avian Tbk (AVIA).
Setelah IPO, Merry Riana Indonesia akan memiliki 56,25% saham, Tancorp memiliki 18,75% saham, sisa sekitar 25% menjadi milik publik.
Dana hasil IPO akan dialokasikan sebesar 65% untuk PT Merry Riana Edukasi Delapan dan 35% untuk PT Merry Riana Akademi Tujuh.
Rawan Nyangkut
Respons ketidaktertarikan terhadap IPO dengan emisi mini seperti MERI tampak dari tanggapan sejumlah warganet di media sosial.
"Aura "rugpull" -nya sangat menyengat. Saran gw yg mantan IPO hunter, jgn hold lebih dari 2 hari ya gaes," tulis pemilik akun Instagram @trading.junkiez.
Ada juga yang berkomentar dengan lebih memilih IPO dengan nilai emisi yang lebih besar. "Skip, masih ada CDIA, COIN, PSAT," tulis akun @afriiysh.
Reydi Octa, pengamat pasar modal dari Panin Sekuritas mengatakan, tidak semua emiten IPO kecil selalu bikin uang ritel 'nyangkut'. Masih ada potensi saham IPO kecil yang harga sahamnya bisa naik untuk jangka panjang.
Cuma memang, dalam kebanyakan kasus, harga saham emiten IPO turun hingga melewati harga pelaksanaan tak lama setelah listing.
"Itu karena perusahaan kecil biasanya sering memiliki fundamental yang lemah, kesulitan keuangan, sektor usaha yang tidak bisa berkembang lagi," ujar Reydi.
"Jadi seolah emiten tersebut IPO karena hanya ingin mendapatkan dana masyarakat yang kemudian tidak diiringi kinerja perusahaan yang baik."
Setali tiga uang, Founder Stocknow.id Hendra Wardana menilai jika emiten kecil yang hendak IPO saat ini memiliki potensi membuat investor ritel 'nyangkut'.
"Dalam banyak kasus, saham-saham dari emiten kecil cenderung aktif hanya dalam jangka pendek pasca pencatatan dan kemudian mengalami stagnasi karena kurangnya sentimen lanjutan dan minimnya perhatian investor besar."
Berikut jadwal IPO Merry Riana Education, yang akan menggunakan kode saham MERI:
- Masa penawaran umum: 2-8 Juli 2025
- Tanggal penjatahan: 8 Juli 2025
- Distribusi saham secara elektronik: 9 Juli 2025
- Listing di BEI: 10 Juli 2025
(mfd/spt)






























