Logo Bloomberg Technoz

Gegara Data Center, Ekspor EBT ke Singapura Bisa Rugikan RI

Rezha Hadyan
01 June 2023 20:30

Pusat data atau Data Center (Doc. Freepik)
Pusat data atau Data Center (Doc. Freepik)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Ekspor listrik yang bersumber dari pembangkit energi baru terbarukan (EBT) ke Singapura, jika terealisasi, dinilai tidak akan sepenuhnya menguntungkan Indonesia.

Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PLN Evy Haryadi berpendapat Singapura membutuhkan pasok listrik yang bersumber dari pembangkit EBT untuk menarik minat investor membangun pangkalan data (data center) di negara tersebut.

Penyebabnya, tidak sedikit perusahaan teknologi dunia yang berkomitmen untuk menggunakan energi bersih, termasuk untuk menjalankan bisnis pangkalan datanya.

Amazon dan Google, misalnya, telah berkomitmen untuk menggunakan listrik yang bersumber dari pembangkit EBT untuk memenuhi 70% kebutuhan mereka pada 2025 dan 100% pada 2030.

“Singapura ini enggak punya solusi untuk green energy [enegi hijau] yang murah. Kalau kita [Indonesia] punya resources [sumber daya] begitu banyak untuk green energy ini. Jadi, nanti akan masuk banyak sekali data center di Jakarta dan sebagainya ya. Saat ini Singapura juga sudah mulai moratorium [pembangunan] data center karena itu tadi,” katanya ketika ditemui, Rabu (31/5/2023).