Logo Bloomberg Technoz

PLN Ungkap Alasan Ekspor Listrik ke Singapura Sulit Terlaksana

Rezha Hadyan
31 May 2023 17:00

PT PLN (Persero) menyalurkan1.400 unit REC atau setara dengan 1.400 megawatt hour (MWh) disalurkan kepada sebelas perusahaan di Bali. (Dok. PLN)
PT PLN (Persero) menyalurkan1.400 unit REC atau setara dengan 1.400 megawatt hour (MWh) disalurkan kepada sebelas perusahaan di Bali. (Dok. PLN)

Bloomberg Technoz, Jakarta – PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN mengungkapkan sejumlah kendala yang membuat ekspor listrik ke Singapura tidak kunjung terlaksana.

Menurut Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PLN Evy Haryadi, ekspor listrik ke Singapura bukanlah hal yang mudah untuk diwujudkan dalam waktu dekat. Sebab, syarat yang harus dipenuhi tidak sekadar listrik dari sumber energi baru terbarukan (EBT) saja.

“Ekspor listrik ini ada aturan-aturan yang harus dipenuhi. Ekspor itu dibatasi waktunya hanya lima tahun dan ada aturan yang mana ekspor dilakukan hanya boleh dari satu utilitas terintegrasi, dalam hal ini PLN,” katanya ketika ditemui di Jakarta Pusat, Rabu (31/5/2023).

Evy menjelaskan keterbatasan saluran distribusi atau kabel yang digunakan juga menjadi kendala untuk mengekspor listrik ke Negeri Singa. Kapasitas maksimal dari kabel tersebut tak lebih dari 3 gigawatt (GW) sehingga dibutuhkan banyak hingga ribuan kabel untuk menyalurkan listrik sesuai dengan rencana impor listrik Pemerintah Singapura.

Sebagai catatan, Pemerintah Singapura berencana untuk mengimpor lebih dari 4 GW atau 30% dari penggunaan domestiknya hingga 2035. Dalam uji coba pertamanya, negara kota itu akan mengimpor 100 Mega Watt (MW) listrik dari Malaysia dan juga 100 MW listrik tenaga surya dari Pulau Bulan, Indonesia.