Logo Bloomberg Technoz

Pernyataan kedua pihak menegaskan kembali sikap mereka, tanpa memberikan petunjuk apakah atau bagaimana kesepakatan kompromi akan dicapai.

"Saya berharap kali ini berhasil, bahkan jika hanya berlangsung dua bulan, itu akan menyelamatkan ribuan nyawa yang tidak bersalah," kata Kamal, seorang warga Kota Gaza, melalui sambungan telepon.

Yang lain mempertanyakan apakah pernyataan Trump akan membawa perdamaian jangka panjang.

"Kami berharap dia serius seperti perang Israel-Iran saat dia mengatakan perang harus dihentikan, dan perang itu berhenti," kata Adnan Al-Assar, seorang warga Khan Younis di selatan Gaza.

Tekanan publik pada Netanyahu semakin besar untuk mencapai gencatan senjata permanen dan mengakhiri perang yang telah berlangsung hampir dua tahun. Hal ini ditentang oleh anggota garis keras koalisi pemerintahan sayap kanan.

Pada saat yang sama, serangan AS dan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran dan gencatan senjata yang disepakati dalam perang 12 hari Israel-Iran bulan lalu memberikan tekanan pada Hamas, yang didukung oleh Teheran.

Para pemimpin Israel percaya, dengan melemahnya Iran, negara-negara lain di kawasan tersebut berkesempatan untuk menjalin hubungan dengan Israel.

TANDA-TANDA POSITIF?

Menteri Luar Negeri Gideon Saar mengatakan Israel "serius dengan keinginan kami" untuk mencapai kesepakatan pembebasan sandera dan gencatan senjata.

"Ada beberapa tanda positif. Saya tidak ingin mengatakan lebih dari itu saat ini. Namun, tujuan kami adalah memulai perundingan proksimal sesegera mungkin," katanya saat mengunjungi Estonia.

Dari 50 sandera yang ditahan Hamas, sekitar 20 di antaranya diyakini masih hidup.

Pemimpin oposisi Israel, Yair Lapid mengunggah bahwa partainya bisa menyediakan jaring pengaman jika ada anggota kabinet yang menolak kesepakatan, secara efektif berjanji tidak akan mendukung mosi tidak percaya di parlemen yang akan menggulingkan pemerintah.

Pada akhir Mei, Hamas mengatakan sedang mencari amendemen terhadap proposal gencatan senjata yang didukung AS. Utusan Trump, Steve Witkoff, mengatakan hal ini "sama sekali tidak bisa diterima."

Proposal tersebut mencakup gencatan senjata selama 60 hari dan pembebasan setengah dari sandera yang ditahan Hamas sebagai imbalan tahanan Palestina dan jenazah warga Palestina lainnya; Hamas akan membebaskan sisa sandera sebagai bagian dari kesepakatan yang menjamin perang berakhir.

"Israel telah menyetujui syarat-syarat untuk gencatan senjata 60 hari, di mana kami akan bekerja sama dengan semua pihak untuk mengakhiri perang," tulis Trump pada Selasa, tanpa menyebutkan persyaratan tersebut.

Sumber yang dekat dengan Hamas mengatakan para pemimpinnya diperkirakan akan mendiskusikan proposal tersebut dan meminta klarifikasi dari para mediator sebelum memberikan tanggapan resmi.

Menurut otoritas kesehatan Gaza, tembakan senjata dan serangan militer Israel telah menewaskan sedikitnya 139 warga Palestina di wilayah utara dan selatan dalam 24 jam terakhir, dan militer Israel memerintahkan evakuasi tambahan pada Selasa malam.

Petugas medis mengatakan para korban tewas, di antaranya Marwan Al-Sultan, direktur RS Indonesia di Gaza utara, dalam serangan udara yang juga menewaskan istri dan lima anaknya. 

Militer Israel mengklaim telah menyerang "teroris utama" dari Hamas di wilayah Kota Gaza. Mereka mengatakan sedang meninjau laporan korban sipil dan menyesali adanya kerugian yang menimpa "individu yang tidak terlibat" dan mengambil langkah-langkah untuk meminimalkannya.

Menurut penghitungan Israel, Hamas menyerbu Israel pada 7 Oktober 2023, menewaskan 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan menahan 251 sandera di Gaza.

Kementerian Kesehatan Gaza menyebut serangan militer Israel telah menewaskan lebih dari 57.000 warga Palestina, sebagian besar warga sipil, membuat hampir seluruh 2,3 juta penduduk mengungsi dan menyebabkan krisis kemanusiaan.

(ros)

No more pages