Dengan berbagai unit usaha seperti simpan pinjam, toko, logistik, gudang, dan apotek, Ferry menekankan akan ada banyak peran manajerial yang bisa diisi oleh talenta lokal, terlebih melalui anak-anak muda.
“Jika satu koperasi mampu menyerap 20 orang saja, maka ada sekitat 1,6 juta orang yang akan terlibat dalam Kopdes/Kel Merah Putih. Ditambah dengan jumlah masyarakat yang akan ikut berkoperasi,” ucap dia.
Sekadar catatan, Menteri Koordinator bidang Pangan Zulkifli Hasan mengklaim, pemerintah telah membentuk 9.835 Koperasi Desa Merah Putih sejak diterbitkannya Instruksi Presiden (Inpres) nomor 9 tahun 2025, pada 27 Maret lalu. Targetnya, pemerintah akan membangun secara bertahap sebanyak 80.000 koperasi desa tahun ini.
Menurut Zulkas kerap dia disapa, berdasarkan data pemerintah, sebenarnya telah ada 130 ribu koperasi desa yang tersebar di berbagai wilayah. Beberapa koperasi tersebut berstatus stagnan atau tak berkembang karena kalah bersaing dengan kegiatan ekonomi masyarakat lainnya.
Dia klaim bahwa pemerintah bisa mempercepat proses pembentukan koperasi desa merah putih dengan menggunakan sejumlah koperasi yang sudah berdiri tersebut. Meski demikian, pembentukan Koperasi Desa Merah Putih di suatu daerah akan ditentukan melalui Musyawarah Desa Khusus (Musdesus). Forum tersebut akan menentukan apakah desa tersebut akan membentuk koperasi baru, atau memanfaatkan yang sudah terbentuk menjadi Koperasi Desa Merah Putih.
Pada bagian lainnya, Zulkifli juga mengumumkan pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Koperasi Merah Putih. Satgas ini akan dipimpin Ketua Umum PAN tersebut dan berisi wakil ketua dari para menteri yang terkait. Selain itu, terdapat pelaksana harian yang akan bertugas mengurus teknis Koperasi Merah Putih di lapangan dan dikoordinator oleh Ferry Juliantono. “Dan, di target nanti 28 Oktober akan di launching Sekaligus operasional Koperasi-koperasi yang ada di desa-desa itu,” ungkap Zulkifli.
(prc/wep)
