Bloomberg Technoz, Jakarta - Teknologi kecerdasan buatan (aritificial intelligence/AI) dipandang sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi digital Indonesia. Dengan adopsi yang makin meluas dan kebutuhan sektor industri yang kian kompleks, pelaku teknologi global melihat pasar Indonesia sebagai salah satu yang paling menjanjikan di Asia Tenggara.

Aaron "Ronnie" Chatterji, Chief Economist OpenAI, memandang pada pasar berkembang seperti di Indonesia, AI dapat membantu mengatasi tantangan diberbagai sektor industri, salah satunya sektor pendidikan. "Sektor pendidikan adalah salah satu peluang yang sangat menjanjikan," kata Ronnie dalam keterangannya, dikutip Kamis (3/7/2025).  

"Akan ada banyak sumber daya global dan lokal yang terlibat, namun saya percaya bahwa dibutuhkan seorang entrepreneur dari Indonesia untuk benar-benar menemukan formulanya."

Lebih lanjut, adopsi AI untuk sektor pendidikan dan usaha kecil, memungkinkan pembelajaran dipersonalisasi, pembuatan konten yang lebih cepat, hingga keterlibatan (engagement) pengguna menjadi lebih baik. 

Hal tersebut mengoptimalkan potensi individu, pelaku usaha, dan institusi untuk meningkatkan produktivitas dan membuka peluang baru bagi inovasi dan pembangunan di seluruh wilayah. Alhasil AI, berpotensi menjembatani kesenjangan aksesibilitas masyarakat melalui solusi pembelajaran yang dapat diakses secara luas dan berskala.