"Untuk melihat ada atau tidaknya dampak beralihnya China dan India ke komoditas batu bara kalori tinggi perlu kajian lebih lanjut," ujarnya.
China mulai meningkatkan ekspor batu bara dan memangkas impor akibat kelebihan pasokan di pasar domestik. Manuver itu memantik gelombang pengiriman yang tidak diinginkan ke pasar luar negeri.
Berdasarkan data bea cukai terbaru, ekspor batu bara China mencapai sekitar 2,5 juta ton dalam lima bulan pertama 2025, naik 13% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Jepang, Indonesia, dan Korea Selatan menjadi tujuan utama, meskipun sebagian kargo bahkan dikirim hingga ke Belanda.
Meski volume ekspor ini terbilang kecil dibandingkan dengan total produksi nasional yang mendekati 5 miliar ton, tren ini mencolok karena terjadi di saat musim panas biasanya memicu peningkatan konsumsi listrik dan permintaan pasokan energi dalam negeri.
Impor batu bara China sempat mencetak rekor lebih dari 500 juta ton pada 2024. Namun, strategi Pemerintah China untuk memperkuat pasokan domestik dengan batu bara impor kini justru berujung pada kelebihan pasokan yang sulit diserap pasar.
(dov/wdh)

































