Logo Bloomberg Technoz

Pergerakan saham-saham sektor energi menjadi pemberat IHSG sepanjang hari ini dengan terkontraksi 2,09%. Saham PT Bayan Resources Tbk (BYAN) ditutup hampir Auto Reject Bawah minus 6,69% ke posisi Rp15.000/saham. Selain itu pelemahan juga terjadi pada saham PT Prima Andalan Mandiri Tbk (MCOL) drop 5,62% ke posisi Rp4.530/saham.

Sementara indeks saham LQ45 yang berisikan saham-saham unggulan tercatat di zona hijau, dengan penguatan 6,56 poin atau 0,70% ke posisi 949,66.

Saham-saham LQ45 yang tercatat menguat adalah PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melesat naik 38 poin ke posisi Rp147/saham, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) naik 500 poin ke posisi Rp11.700/saham, dan PT Harum Energy Tbk (HRUM) menguat 50 poin ke posisi Rp1.410/saham.

Pergerakan Saham ICBP Rabu (31/5/2023) (Bloomberg)

Untuk pasar saham Asia mayoritas bergerak di zona merah pada perdagangan hari ini. Indeks Hang Seng Hong Kong minus 1,94%, indeks Strait Times Singapore terkontraksi 0,90%, indeks Shanghai minus 0,61%, dan indeks Kospi turun 0,32%. Sementara itu Dow Jones Index Future terkoreksi 0,21%.

Pemulihan ekonomi China terus melemah pada Mei 2023, tercermin pada data  aktivitas manufaktur yang merosot. Indeks Pembelian Manufaktur (Purchasing Managers’ Index/PMI)  kembali terkontraksi menjadi 48,8. Ini merupakan angka terendah sejak Desember 2022 yang lalu, dan juga lebih rendah survei median Bloomberg, yaitu 49,5.

Aktivitas non-manufaktur di sektor jasa dan konstruksi China juga mengalami kontraksi, yakni menjadi 54,5 dari sebelumnya pada level 56,4 pada April, yang juga berada di bawah ekspektasi, mengutip Biro Statistik Nasional China pada Rabu (31/5/2023) seperti yang diwartakan Bloomberg News.

Selain itu, output produksi pabrik di Jepang secara tak terduga turun untuk pertama kalinya dalam tiga bulan pada April di tengah perlambatan ekonomi global. Hal ini menandai awal yang lemah pada kuartal kedua untuk negara tersebut.

Kementerian industri Jepang mengumumkan, produksi industri drop 0,4% daripada kinerja bulan sebelumnya setelah dua bulan berturut-turut tercatat ekspansif. Angka ini jauh lebih rendah dari perkiraan ekonom yang memprediksi adanya kenaikan 1,4%. 

(fad/evs)

No more pages