Eltaf Najafizada - Bloomberg News

Bloomberg, Iran membantah kabar bahwa perundingan nuklir dengan Amerika Serikat (AS) akan segera dimulai kembali. Hal ini memupus harapan akan adanya terobosan diplomatik setelah Presiden AS Donald Trump sebelumnya menyebut kesepakatan bisa tercapai paling cepat pekan depan.

“Saya tegaskan secara eksplisit bahwa tidak ada kesepakatan, pengaturan, atau pembicaraan apa pun yang dilakukan terkait dimulainya negosiasi baru,” kata Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi dalam wawancara dengan televisi pemerintah pada Kamis (26/6/2025) malam. “Beberapa spekulasi mengenai dimulainya kembali perundingan sebaiknya tidak dianggap serius.”

Trump sebelumnya mengatakan pada Rabu bahwa kedua pihak akan menggelar pembicaraan pekan depan dan “mungkin” menandatangani kesepakatan. Jika terjadi, itu akan menjadi pertemuan pertama setelah perang 12 hari antara Iran dan Israel — yang juga diintervensi AS — menggagalkan upaya diplomasi untuk meredakan ketegangan terkait program nuklir Teheran.

Meski sebagian pejabat Iran, termasuk presidennya, menyatakan kesiapan untuk membuka dialog, mereka menghadapi penolakan dari kalangan lain yang sangat menentang upaya menjalin hubungan setelah konflik tersebut.