Logo Bloomberg Technoz

Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy dijadwalkan bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio di Washington pada Kamis malam waktu setempat, guna meyakinkan pemerintahan Trump agar memilih jalur damai. Awal pekan ini, Lammy juga memimpin panggilan bersama mitra-mitra Eropa dan Iran untuk menegaskan komitmen pada stabilitas kawasan dan pentingnya solusi diplomatik. Mereka juga mendesak Iran agar menahan diri.

“Kekhawatiran Inggris terhadap program nuklir Iran sudah berlangsung lama, dan Menlu siap mendukung pembicaraan untuk menekan terwujudnya penyelesaian diplomatik jangka panjang,” demikian pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Inggris.

Di sela-sela pertemuan G-7 di Kanada, Trump sempat menyampaikan kesepakatannya bahwa de-eskalasi adalah jalur terbaik. Starmer bahkan menyatakan secara terbuka bahwa ia “tidak ragu” Trump tidak akan melakukan intervensi militer. Namun, pernyataan Trump selanjutnya yang membuka peluang serangan membuat sekutu-sekutu Eropa kelimpungan mencegah meluasnya konflik.

AS Siapkan Serangan Militer ke Iran

Sebuah rudal Iran pada Kamis (19/6/2025) menghantam rumah sakit di Israel—yang pertama sejak perang dimulai hampir sepekan lalu—mendorong Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersumpah akan menuntut “balasan penuh” terhadap pemerintahan Iran. Bloomberg melaporkan bahwa pejabat senior AS kini tengah mempersiapkan kemungkinan aksi militer ke Iran dalam beberapa hari mendatang, dengan beberapa pihak mengisyaratkan bahwa serangan dapat terjadi akhir pekan ini.

Kondisi ini membuat Inggris berada dalam posisi sulit jika nantinya diminta mendukung serangan tersebut, terutama melalui pangkalan militernya di Diego Garcia, Samudra Hindia. Isu ini sangat sensitif secara politik di Inggris, mengingat trauma nasional atas dukungan Perdana Menteri Tony Blair terhadap invasi AS ke Irak lebih dari dua dekade lalu.

“Diego Garcia adalah pangkalan RAF, jadi penggunaannya oleh AS untuk aksi ofensif akan melibatkan tanggung jawab hukum internasional Inggris. Ini menempatkan Keir Starmer dalam posisi yang sangat sulit,” ujar mantan penasihat keamanan nasional Inggris, Peter Ricketts, kepada Bloomberg. “Akan sangat sulit menolak permintaan AS untuk menggunakan Diego Garcia. Saya tidak bisa membayangkan ada PM Inggris yang pernah melakukannya.”

Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi menyatakan melalui media sosial bahwa negaranya tetap “berkomitmen pada jalur diplomasi.” Ia dijadwalkan bertemu dengan para Menlu dari Inggris, Prancis, dan Jerman pada Jumat (20/6/2025) di Jenewa untuk membahas program nuklir Teheran dan perang dengan Israel. Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Kaja Kallas juga akan hadir dalam pertemuan tersebut.

Di tengah meningkatnya risiko perang terbuka, Inggris juga memprioritaskan keselamatan warganya di kawasan. Menurut seorang pejabat senior, ada kemungkinan wilayah udara Israel akan dibuka kembali dalam 24 jam ke depan, sehingga penerbangan komersial dan evakuasi warga dapat kembali dilakukan.

“Ada risiko eskalasi nyata yang bisa berdampak pada kawasan, bahkan melampaui kawasan, ke Gaza, dan jelas ini sudah memengaruhi perekonomian,” tegas Starmer. “Karena itu saya sangat menekankan: kita harus de-eskalasi sekarang.”

(bbn)

No more pages