RI Bidik Operasikan PLTN pada 2030, Pakar Beri Banyak Catatan
Mis Fransiska Dewi
20 June 2025 09:30

Bloomberg Technoz, Jakarta – Target Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) agar Indonesia mulai mengoperasikan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) 500 megawatt (MW) pada 2030 dinilai masih memungkinkan tercapai, dengan sejumlah catatan.
Guru Besar Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) dan Rektor Institut Teknologi PLN (ITPLN) Iwa Garniwa mengatakan di dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025—2034, produksi listrik dari nuklir sebenarnya ditargetkan baru dimulai pada 2032.
Porsi nuklir dalam bauran energi primer nasional pada 2032 juga ditargetkan relatif kecil, hanya 0,1%, dalam RUPTL. Bauran nuklir lalu dinaikkan tipis menjadi 0,6% pada 2033 dan 2034.
“Target [nuklir dalam] RUPTL ini dianggap sebagai langkah awal yang konservatif dan sudah melihat dari beberapa aspek, sesuai dengan kondisi Indonesia,” kata Iwa saat dihubungi, Jumat (20/6/2025).
Akan tetapi, lanjutnya, jika Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menginginkan target tersebut dipercepat menjadi 2030, terdapat sejumlah catatan yang harus dipenuhi Indonesia sebelum bisa mengoperasikan PLTN secara komersial.

































