Selain itu, harga emas juga terbeban oleh perkembangan di Amerika Serikat (AS). Kemarin, bank sentral Federal Reserve merilis proyeksi ekonomi terbaru. Untuk inflasi, The Fed kini memperkirakan bisa menuju 3% tahun ini. Lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya yaitu 2,1%.
Saat inflasi meninggi, maka akan sulit bagi The Fed untuk menurunkan suku bunga acuan. Ketika suku bunga acuan masih tinggi, maka itu menjadi sentimen negatif bagi emas yang merupakan aset tanpa imbal hasil (non-yielding asset).
Analisis Teknikal
Lalu bagaimana prediksi harga emas untuk hari ini? Berapa saja target yang perlu dicermati pelaku pasar?
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas masih bertahan di zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 53.
RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish. Namun RSI emas tidak jauh di atas 50 sehingga bisa dibilang cenderung netral.
Sementara indikator Stochastic RSI ada di 19. Sudah di bawah 20, yang berarti tergolong jenuh jual (oversold).
Hari ini, ada harapan harga emas bisa bangkit. Apalagi harga sudah berada di pivot point US$ 3.368/troy ons.
Dari pivot point tersebut, ada kemungkinan harga emas akan menguji resisten US$ 3.375/troy ons yang merupakan Moving Average (MA) 5. Jika tertembus, maka MA-10 di US$ 3.382/troy ons bisa menjadi target selanjutnya.
Sedangkan target support terdekat adalah US$ 3.356/troy ons. Penembusan di titik ini berisiko melongsorkan harga emas ke arah US$ 3.322/troy ons.
(aji)

































