Logo Bloomberg Technoz

"Ini akan membuat kebijakan fiskal sedikit lebih ketat di saat yang sama, bahwa kebijakan moneter bersifat membatasi dan kemungkinan akan semakin ketat," kata Diane Swonk, kepala ekonom di KPMG LLP. "Dua kebijakan bergerak terbalik dan saling memperkuat satu sama lain."

Saham berjangka AS menguat, dengan kontrak pada indeks S&P 500 naik 0,3% pada pukul 10.40 pagi waktu New York. Perdagangan treasury ditutup untuk libur Memorial Day, tetap treasury berjangka 10 tahun naik, mengirimkan imbal hasil tersirat turun sedikit menjadi 4,42%.

Batas pengeluaran diharapkan akan diterapkan mulai tahun fiskal yang dimulai 1 Oktober, merskipun kemungkinan efek kecil akan muncul sebelum itu, seperti melalui pencabutan bantuan Covid atau dampak penghapusan bertahap terhadap pinjaman biaya pendidikan. Namun, hal tersebut mungkin tidak akan muncul di akun Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product/GDP).

Faktor 'Tipu Muslihat' 

Tobin Marcus, ahli strategi kebijakan dan politik senior AS Evercore ISI, juga menyarankan bahwa penting untuk menilai sejauh mana batas pengeluaran tersebut adalah 'tipu muslihat murni' karena negosiator berusaha menjembatani perbedaan melalui manuver akuntansi.

Walaupun begitu, dengan pengeluaran untuk tahun fiskal akan datang yang diperkirakan diadakan sekitar level 2023, pengekangan terhadap kesepakatan akan dimulai saat ekonomi mungkin mengalami kontraksi. Ekonom yang disurvei oleh Bloomberg sebelumnya memperkirakan penurunan tahunan sebesar 0,5% dalam produk domestik bruto untuk kuartal ketiga dan keempat.

"Pengganda fiskal cenderung lebih tinggi saat resesi, jadi jika kita akan memasuki penurunan, maka pengurangan pengeluaran fiskal dapat berdampak lebih besar pada PDB dan lapangan kerja," kata Michael Feroli, kepala ekonom AS di JPMorgan Chase & Co., dalam tanggapan via email.

Kasus dasar JPMorgan membuat AS mengarah ke resesi pada paruh kedua 2023.

Sejauh ekonomi melambat, kebijakan fiskal dapat bekerja sama dengan kebijakan moneter untuk memadamkan inflasi, yang menurut sebuah laporan pekan lalu tetap jauh di atas target Fed.

"Ini adalah perkembangan penting, sudah lebih dari satu dekade sejak pembuat kebijakan moneter dan fiskal mendayung ke arah yang sama," kata Jack Ablin, kepala investasi di Cresset Capital Management. "Mungkin pengekangan fiskal akan menjadi bahan lain untuk membebani inflasi."

Di samping 5 poin persentasi kenaikan suku bunga Fed sejak Maret lalu, inti dari kampanye pengetatan moneter paling agresif sejak awal 1980-an, ekonomi AS sejauh ini terbukti tangguh. 

Pengangguran berada pada titik terendah dalam lebih dari setengah abad, sekitar 3,4%, berkat permintaan pekerja yang tinggi. Konsumen masih memiliki tabungan berlebih untuk digunakan sejak pandemi, ditunjukkan oleh sebuah studi Fed di San Francisco baru-baru ini.

Pejabat Fed akan memiliki berbagai pertimbangan, karena selain dampak kesepakatan pada prospek ekonomi, hal itu akan memberikan sejumlah implikasi untuk pasar uang dan likuiditas.

Departemen Keuangan telah menghabiskan saldo kasnya untuk terus melakukan pembayaran sejak mencapai batas utang US$31,4 triliun pada Januari. Dan begitu plafon ditangguhkan oleh undang-undang yang akan datang, Departemen Keuangan akan meningkatkan penjualan treasury bills untuk membangun kembali persediaan hingga mencapai tingkat normal.

Gelombang treasury bills yang baru dikeluarkan akan secara efektif menguras likuiditas dari sistem keuangan, meskipun dampak pastinya mungkin sulit untuk dinilai. Pejabat treasury juga dapat mengatur penerbitannya untuk meminimalkan gangguan.

Dengan dihapusnya likuiditas oleh Fed, melalui menjalankan portofolio obligasinya hingga US$95 miliar per bulan, ini adalah dinamika yang akan diawasi ketat oleh para ekonom dalam beberapa pekan dan bulan mendatang.

Dalam jangka panjang, ruang lingkup pengekangan fiskal yang telah dibuat oleh negosiator hampir pasti tidak banyak membantu lintasan utang federal.

Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) pekan lalu mengatakan bahwa AS perlu memperketat anggaran utamanya, di luar pembayaran bunga utang, sekitar 5 poin presentasi dari PDB 'untuk menempatkan utang publik pada jalur penurunan yang menentukan di akhir dekade.'

Menjaga pengeluaran pada level 2023 akan jauh dari pengekangan besar tersebut.

"Batas pengeluaran dua tahun yang menjadi inti dari kesepakatan semacam bergantung pada mereka yang melihat," tulis Marcus dari Evercore ISI dalam sebuah catatan yang ditujukan kepada para klien, Minggu (28/05/2023). Penilaiannya: "Tingkat pengeluaran harus tetap datar yang akan menimbulkan hambatan fiskal minimal bagi perekonomian, yang juga hanya sedikit mengurangi defisit."

--Dengan asistensi dari Josh Wingrove, Jennifer Jacobs dan Erik Wasson.

(bbn)

No more pages