Logo Bloomberg Technoz

“Pencapaian ini tidak bisa dilepaskan dari peran besar dan keberpihakan Pemerintah untuk mendukung PLN agar tetap kuat dan tangguh di tengah tantangan ekonomi dan geopolitik global,” tutur Darmawan.
“Kami sangat berterima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto, Kementerian BUMN, Kementerian ESDM, Kementerian Keuangan, dan Danantara yang terus mendorong transformasi nyata dan terukur guna menjawab semua tantangan dan menjalankan peran PLN sebagai garda depan ketahanan energi nasional,” lanjutnya.

Foto udara Gardu Induk (GI) bertegangan 150 kilo volt (kV) di Kecamatan Palu Utara, Sulawesi Tengah. (Dok. PLN)

PLN mencatat penjualan tenaga listrik sebesar 306,22 TWh sepanjang 2024, tumbuh 6,17% dari tahun sebelumnya atau setara 102,08% dari target Pemerintah. Penjualan ini menyumbang Rp353,17 triliun terhadap total pendapatan, dengan kontribusi utama dari sektor rumah tangga (43%), industri (30%), bisnis (19%), dan lainnya (8%).

Darmawan menjelaskan, capaian tersebut tidak terlepas dari transformasi menyeluruh yang dijalankan PLN sejak 2020, termasuk digitalisasi, efisiensi operasional, dan strategi pemasaran yang adaptif.

“Capaian ini menjadi bukti nyata bahwa transformasi yang kami jalankan sejak 2020 telah membawa hasil yang konkret serta menegaskan posisi PLN sebagai perusahaan kelas dunia. Ke depan, kami berkomitmen untuk terus memperkuat kinerja dan menghadirkan solusi energi yang berkelanjutan,” ungkapnya.

Jumlah pelanggan juga mengalami pertumbuhan 5,88% atau bertambah 3,72 juta pelanggan. Hal ini turut didorong oleh perluasan akses listrik melalui program Listrik Desa (Lisdes), khususnya di daerah 3T. Rasio elektrifikasi nasional kini mencapai 99,83%.

“Peningkatan jumlah pelanggan di sektor rumah tangga, khususnya di desa-desa, merupakan komitmen kami untuk memastikan pemerataan akses listrik di seantero Indonesia. Ini bukan hanya mendongkrak penjualan, tetapi juga untuk memastikan keadilan energi bagi seluruh masyarakat Indonesia,” ujar Darmawan.

PLN juga mencatat pertumbuhan signifikan di sektor industri, dengan penjualan listrik mencapai 92,28 TWh, naik 4,17%. Peningkatan ini selaras dengan program hilirisasi nasional yang mendorong pertumbuhan industri pengolahan dan manufaktur.

“PLN berkomitmen untuk terus mendukung program hilirisasi nasional sebagai bagian dari upaya memperkuat ketahanan energi sekaligus mendorong pertumbuhan industri dalam negeri,” pungkas Darmawan.
"Sebagai perpanjangan tangan Pemerintah, kami akan terus berupaya menghadirkan pasokan listrik yang andal dan berkelanjutan guna mendukung perkembangan industri strategis yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional," tambahnya.

(tim)

No more pages