Logo Bloomberg Technoz

Hal ini mendorong Sucor menurunkan rekomendasi ke Hold untuk saham TLKM dengan target harga Rp3.000 per saham. Rekomendasi tersebut terpangkas dari yang sebelumnya disarankan Buy.

“Kami menurunkan rekomendasi untuk PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) menjadi HOLD dengan target harga yang tidak berubah di Rp3.000 per saham, karena kami menilai harga saat ini sudah mencerminkan nilai wajarnya dalam jangka pendek,” papar Jimmy.

Mencermati sectoralnya, Sucor melihat lanskap persaingan semakin ketat, risiko penyesuaian harga yang memburuk, serta ekspektasi terhadap daya beli masyarakat yang masih lemah secara nasional, hingga diprediksi sector ini akan terus diperdagangkan dengan valuasi diskon dalam jangka pendek.

Sebelumnya TLKM mengumumkan laporan keuangan Kuartal I–2025 yang kurang memuaskan, Telkom hanya mampu mencatat pendapatan Rp36,63 triliun, menyusut 2,9% qoq atau melemah 2,1% yoy.

ARPU Seluler juga mengalami penurunan menjadi Rp42.400 (minus 4,5% qoq) dan IndiHome di Rp223.800 (minus 5,6% qoq). Hasilnya, laba bersih emiten Telekomunikasi Indonesia tersebut terbilang Rp5,81 triliun atau turun 4% yoy.

Adapun pencapaian tersebut meleset dari yang diprediksi oleh Analis KB Valbury Sekuritas, Steven Gunawan.

Harga Saham Telkom (TLKM) per 18 Juni 2025 (Bloomberg)

“Kinerja TLKM pada Kuartal I–2025 sedikit meleset dari ekspektasi kami maupun konsensus, hanya mencapai 23,0%–24,4% dari estimasi,” paparnya dalam riset terbaru, dengan EBITDA yang turun 6,1% yoy.

Gunawan juga tetap berhati-hati mengingat tekanan persaingan yang terus meningkat di segmen Mobile Broadband (MBB) dan Fixed Broadband (FBB), yang mendorong untuk menurunkan estimasi pendapatan TLKM tahun 2025 sebesar 1,3% menjadi Rp151,8 triliun.

Di samping itu, KB Valbury Sekuritas masih mempertahankan rekomendasi Buy saham TLKM namun dengan target harga yang direvisi lebih rendah menjadi Rp3.200 per saham (dari sebelumnya Rp3.400 per saham), seiring dengan penyesuaian pada proyeksi kinerja tahun 2025.

“Pendapatan (-1,3%), EBITDA (-2,3%), dan laba bersih (-3,5%).”

Walaupun ada downgrade, konsensus analis Bloomberg masih memasang sikap Bullish untuk saham TLKM. 

Sebanyak 31 analis merekomendasikan Buy saham TLKM. Kemudian 10 analis merekomendasikan Hold dan tidak analis yang merekomendasikan Sell.

Konsensus menghasilkan target harga saham TLKM dapat mencapai Rp3.234 per saham untuk 12 bulan ke depan.

Terbaru, Chris Hoare Analis New Street Research LLP. memberikan rekomendasi Neutral pada saham TLKM dengan target harga Rp3.500 per saham. Sedang, Henry Tedja Analis Mandiri Sekuritas memberikan rekomendasi Buy dengan target harga sama– mencapai Rp3.500 per saham.

(fad)

No more pages